Fajar Santoso, Koki Di Bali Berhasil Turun 43 Kg dari beratnya 131 Kg Hanya dengan Jalan Kaki, Ini Rahasianya

Fajar Santoso, Koki Di Bali  Berhasil Turun 43 Kg dari beratnya 131 Kg Hanya dengan Jalan Kaki, Ini Rahasianya

Fajar Santoso, Koki Di Bali Berhasil Turun 43 Kg dari beratnya 131 Kg Hanya dengan Jalan Kaki, Ini Rahasianya-- tiktok/@mas_slamm

PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Beberapa waktu yang lalu, sebuah video viral mengenai perjalanan diet seorang koki di Kuta, Bali, dengan nama Fajar Santoso yang lebih dikenal dengan nama Iki Slamet memikat perhatian netizen di platform Tiktok mas_slamm.

Ia mengisahkan bagaimana ia berhasil menurunkan berat badannya sebanyak 43 kilogram dalam waktu hanya satu tahun, mengubah bobotnya dari 131 kilogram menjadi 88 kilogram. Motivasi awalnya adalah rasa sakit hati akibat sering menjadi bahan ledekan orang lain.

Untuk mencapai tujuan penurunan berat badannya ini, Iki Slamet memilih metode diet puasa, yang juga dikenal dengan sebutan intermittent fasting.

Selain itu, ia juga rajin berolahraga setiap pagi dan sore hari. Dengan tekad dan dedikasinya, Iki Slamet berhasil mempertahankan bentuk tubuh barunya hingga saat ini.

BACA JUGA:Ini Yang Harus Dipelajari Sebelum Memutuskan Mengambil Cicilan Kredit Pemilikan Rumah (KPR)

Sebelum berhasil menurunkan berat badannya, pria kelahiran tahun 1991 ini pernah mengalami kegagalan dalam mencari metode diet yang cocok dengan gaya hidupnya. Namun, akhirnya ia menemukan metode intermittent fasting setelah melakukan berbagai penelitian sendiri.

"Setelah mencari-cari, akhirnya saya menemukan metode diet intermittent fasting, yaitu berpuasa secara tertentu," kata Iki Slamet ketika dihubungi oleh tim detikcom. "Kebetulan, pola makan saya sehari-hari jarang sarapan, jadi ini adalah metode yang cocok untuk saya."

Iki Slamet, yang dulunya memiliki berat badan mencapai 131 kilogram, berhasil menurunkan berat badannya menjadi 88 kilogram hanya dalam waktu satu tahun.

Setiap pagi, Iki Slamet rutin berolahraga dengan jalan kaki, karena saat itu ia belum bisa melakukan jogging dikarenakan kondisi obesitasnya.

BACA JUGA:Pengusaha UMKM Harus Tahu : Ini Aplikasi Yang Baiknya Dimanfaatkan Agar Usaha Bisa Bersaing di Era Digital

Selama bulan pertama, Iki Slamet berjalan kaki selama sekitar 30 menit setiap hari. Setelah terbiasa dengan rutinitas tersebut, ia meningkatkan durasi berjalan kaki menjadi 45 menit di sekitar tempat tinggalnya.

Di sore hari, Iki Slamet melanjutkan dengan berolahraga aerobik secara mandiri di rumahnya.

Awalnya hanya sekitar 15 menit karena gerakan tubuh masih cukup sulit dengan kondisi obesitas, tetapi sekarang gerakannya sudah mulai lancar karena berat badan saya sudah berkurang, meskipun belum mencapai target akhir," jelas Iki Slamet.

Iki Slamet memiliki target berat badan ideal yang ia ingin capai, yaitu berkisar antara 70 hingga 73 kilogram. Saat ini, berat badannya masih berada di 88 kilogram. Namun, ia tetap bersemangat untuk mencapai tujuan akhirnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber