China Investasi US$11,5 M di Rempang, Benarkah Investasi Ini Akan Berkontribusi Kesejahteraan Rakyat?

China Investasi US$11,5 M di Rempang, Benarkah Investasi Ini Akan Berkontribusi Kesejahteraan Rakyat?

China Investasi US$11,5 M di Rempang, Benarkah Investasi Ini Akan Berkontribusi Kesejahteraan Rakyat?--Foto: berbagai sumber/editing disway PALTV

PALEMBANG, PALTV.CO.ID- Pemerintah akan terus mendorong realisasi investasi di Pulau Rempang melalui pembangunan Rempang Eco Park, meskipun ada penolakan dari masyarakat setempat terkait pengambilalihan lahan.

Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menekankan pentingnya investasi ini sebagai mesin ekonomi baru bagi Indonesia.

Salah satu investasi utama dalam pembangunan Rempang Eco City berasal dari produsen kaca China, Xinyi Glass Holdings Ltd.,

yang berkomitmen untuk membangun pabrik pengolahan pasir kuarsa senilai US$11,5 miliar, menjadikannya pabrik kaca kedua terbesar di dunia setelah yang ada di China.

BACA JUGA:Misi Perdamaian PBB: Polri Kirim Pasukan Satgas FPU 5 Minusca ke Afrika Tengah

Bahlil menyampaikan penegasan ini setelah rapat koordinasi dan rapat teknis penanganan Rempang di Hotel Marriott, Batam.

Dia menggarisbawahi bahwa investasi ini akan berkontribusi pada kesejahteraan rakyat dengan menciptakan lapangan pekerjaan dan peningkatan pendapatan masyarakat.

Bahlil juga menekankan dukungan pemerintah pusat terhadap langkah BP Batam dalam melakukan pendekatan humanis kepada masyarakat Rempang.

Ini termasuk sosialisasi dan pendataan terhadap warga yang terdampak pengembangan, yang akan direlokasi ke wilayah baru dengan rumah tipe 45 dan lahan 500 m2.

BACA JUGA:Sukseskan Pemilu 2024, Pj Bupati Muara Enim Siap Lanjutkan Pembangunan Sebagai Tugas Pokok Pemerintah

Rempang Eco City, yang dikelola oleh Xinyi Glass Holdings, akan memanfaatkan lahan seluas 2.000 hektare dari total 17.600 hektare lahan yang dikelola oleh PT MEG (Makmur Elok Graha) sejak 2004.

Kepala BP Batam Muhammad Rudi mengindikasikan bahwa potensi investasi di Rempang masih besar, dan dampak positif dari pembangunan Rempang Eco City akan dirasakan oleh masyarakat setempat, termasuk penyerapan tenaga kerja sekitar 30.000 orang.

BP Batam juga telah bermitra dengan perguruan tinggi di Batam untuk membuka fakultas khusus yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan yang berinvestasi, serta akan membangun sekolah vokasi setara SMK di wilayah yang terdampak pembangunan Rempang Eco City.

Sebanyak 700 kepala keluarga dari tiga kampung, yaitu Kampung Sembulang Hulu, Sembulang Tanjung, dan Pasir Panjang, akan direlokasi ke Kampung Pengembangan Nelayan Maritime City dengan mendapatkan rumah tipe 45 dan lahan seluas 500 m2.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber