Siapa Habib Umar bin Hafidz? Mari Kenali Lebih Jauh

Ayahnya yaitu Muhammad bin Salim bin Hafiz bin Shaikh Abu Bakr bin Salim merupakan seorang ulama pula sekaligus sosok yang intelektual. 

Kedua kakeknya yaitu Al-Habib Salim bin Hafiz dan Al-Habib  Hafidz bin Abd-Allah merupakan seorang intelektual muslim yang paling dihormati pada masanya. 

Sejak kecil Habib Umar bin Hafidz sudah banyak mendalami berbagai ilmu agama mulai dari tauhid, hadits, fiqih dan lain-lain. Tidak hanya itu, beliau juga mempelajari berbagai pengetahuan dari sang ayah dan berbagai tokoh muslim lainnya.  

Sejak usia belia yaitu 15 tahun, Habib Umar bin Hafidz sudah memulai dakwahnya. Ia pun sempat berpindah ke Kota Al-Bayda untuk mempelajari ilmu agama, mengajar dan membuat forum kajian.

BACA JUGA:Zoro: kehebatan Pendekar Pedang Topi Jerami

BACA JUGA:Dibalik Keindahan Bak Lukisan : Gunung Rinjani Menyimpan Misteri Orang Hilang dan Tempat-Tempat Horor 

Habib Umar pun juga dikenal sebagai seorang pendiri berbagai sekolah Islam di Yaman khususnya pendiri pondok pesantren Darul Mustafa di Yaman. Banyak muridnya yang sukses menebarkan dakwah dan membawa dampak baik seperti didirikannya Majelis Rasulullah dan organisasi Muwasala. 

Beberapa diantara muridnya pun tidak sedikit berasal dari Indonesia. Tidak hanya itu, Santri pertama yang habib Umar bin Hafidz ajarkan ialah berasal dari Indonesia pada tahun 1996. Pada masa itu, jumlah muridnya hanya sebanyak 30 orang saja.  Karena hal ini pula Habib Umar bin Hafidz pun jadi sering tampil diberbagai acara keagamaan di Indonesia. 

Bukan hanya dari keilmuannya saja, sang Habib Umar bin Hafidz ini juga dikenal sebagai sosok yang bijaksana. Ia juga peduli dengan berbagai aspek sosial dimana ia mendirikan organisasi Masyarakat Amal Al Rafah yang bertujuan untuk membantu korban bencana dan masyarakat yang terdampak konflik di Yaman.

Ini semua merupakan komitmen beliau agar dapat menjadi inspirasi umat melalui dakwah, pendidikan, dan kepedulian sosial terhadap sesama demi memberikan warisan berharga untuk generasi selanjutnya.(*)

Sumber: berbagai sumber