Tradisi Rebana Masih Kental di Desa Pegayut Ogan Ilir

Tradisi Rebana Masih Kental di Desa Pegayut Ogan Ilir

Tradisi kesenian Islam rebana -Irawan-PALTV.CO.ID

Hingga saat ini, para pencinta Nabi Muhammad SAW semakin hari semakin bertambah rasa dan cinta mereka kepada beliau. Dengan menggunakan rebana dan syair, mereka semakin mengenal sosok manusia yang paling dimuliakan Allah SWT tersebut.

Di Indonesia, rebana pertama kali diperkenalkan oleh Habib Ali bin Muhammad bin Husain al-Habsyi pada abad ke-13 Masehi. Pada awal masuknya Islam ke Indonesia tersebut, Habib Ali menggunakan rebana dalam rangka misi dakwah menyebarkan agama Islam.

Ia memperkenalkan rebana dan kasidah dengan cara mendirikan majelis shalawat sebagai sarana kecintaan terhadap Rasulullah SAW.

Majelis tersebut kemudian banyak yang menyebar ke daerah Kalimantan dan Jawa. Dalam menyebarkan agama Islam, Habib Ali juga mengarang sebuah buku berjudul Simthu Al-Durar yang memuat kisah perjalanan hidup Rasulullah SAW.

BACA JUGA:Satpol PP Muba Amankan 20 Wanita Penghibur

Didalamnya juga terdapat bacaan shalawat-shalawat sehingga kitab itulah yang sering kali dibaca dan diiringi dengan alat musik rebana saat memperingati acara Maulid Nabi SAW.

Sejak saat itu, rebana juga mulai menyebar dan banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia, terutama dalam kesenian musik hadrah dan kasidah.

Kedua kesenian musik itu menjadi media dakwah Islam dan sebagai hiburan dalam acara peringatan hari-hari besar Islam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: paltv.co.id