Tradisi Rebana Masih Kental di Desa Pegayut Ogan Ilir

Tradisi Rebana Masih Kental di Desa Pegayut Ogan Ilir

Tradisi kesenian Islam rebana -Irawan-PALTV.CO.ID

OGAN ILIR, PALTV.CO.ID - Tradisi kesenian Islam rebana saat ini sudah jarang ditemukan saat acara-acara besar.

Namun di Desa Pegayut, tradisi rebana selalu digunakan saat ada hajatan .

Tradisi ini  mulai  dari penyebaran islam di nusantara  semarak pada abad ke-12 dan 13.

Syiar Islam yang dibawa para dai Timur Tengah ternyata bisa diterima baik oleh warga pribumi.

BACA JUGA:Musim Angin Barat Paksa Nelayan Balik Hari

Alasannya syiar Islam tersebut mampu bertransformasi dengan budaya setempat. Nilai-nilai Islam yang disampaikan dikemas sedemikian rupa sehingga mampu menyesuaikan dengan kondisi sosio-kultural setempat.

Sayangnya sekarang sudah jarang digunakan di perkotaan.

Namun di Desa Pegayut tradisi rebana saat ada acara selalu dipakai. Rusdiana, ketua rebana Desa Pegayut mengatakan rebana ini selalu dipakai dan dilestarikan oleh warga agar tidak putus rebana juga diajarkan kepada gadis-gadis desa untuk mengisi acara acara di desa.

BACA JUGA:Ini Daftar Gaji ASN Terbaru Update Desember, Tertinggi 5,9 Juta

“Gedang yang digunakan oleh ibu rebana ini berasal dari pemerintah dan teknik memukul gendang juga tidak begitu susah,” ujar Rusdiana Kamis 8 Desember 2022.

Dilansir dari Republika.co.id, dalam sejarahnya, rebana pertama kali muncul pada abad ke-6 Mesehi saat Nabi Muhammad SAW hijrah dari Makkah ke Madinah.

Saat itu, mereka menyambut Rasulullah SAW dengan rebana sambil bersyair.

Salah satu syair yang dilantunkan saat itu adalah syair yang artinya, "Purnama telah terbit di atas kami, dari arah Tsaniyatul Wada'. Kita wajib mengucap syukur, dengan doa kepada Allah semata."

BACA JUGA:Bantu Perbaiki Jalan Rusak ASMARA Atasi Keluhan Masyarakat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: paltv.co.id