Penemuan Jam Pertama Kali di Dunia

Penemuan Jam Pertama Kali di Dunia

perkembangan penemuan jam petunjuk waktu--Gambar : macrovector

PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Pada hari ini, kita merayakan penemuan yang sangat penting dalam sejarah manusia penemuan jam pertama kali di dunia.

Penemuan ini mengubah cara kita mengukur waktu dan memberikan landasan bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam perjalanan kita kembali ke masa lampau, kita menemukan jejak-jejak penemuan yang memainkan peran krusial dalam menghasilkan jam modern yang kita kenal saat ini.

Kisah ini dimulai pada zaman kuno, pada periode Mesir Kuno sekitar 1500 SM. Pada saat itu, manusia mulai menyadari perlunya mengukur waktu untuk mengatur kehidupan sehari-hari mereka.

Mereka menciptakan alat-alat seperti water clock, yang menggunakan aliran air untuk menunjukkan waktu. Meskipun primitif, ini adalah langkah awal dalam penemuan jam.

BACA JUGA:Ringkasan Bab 13 Buku Psychology of Money : Ruang untuk Kesalahan

BACA JUGA:Viral, Pernikahan Anjing Mewah Seperti Sultan yang Membuat Heboh

Kemudian, pada abad ke-14 di Eropa, penemuan jam mekanik modern mulai muncul. Seorang penemu asal Italia bernama Giovanni de Dondi menciptakan jam astronomi yang kompleks, dikenal sebagai Astrarium.

Jam ini menggunakan roda gigi dan mekanisme lainnya untuk menunjukkan waktu dan gerakan planet-planet di langit. Penemuan ini menandai titik balik dalam pengembangan jam mekanik.

Namun, peralihan sejati menuju jam yang kita kenal saat ini terjadi pada abad ke-16. Seorang ahli matematika dan fisikawan Jerman bernama Peter Henlein dianggap sebagai penemu jam saku pertama kali di dunia pada tahun 1510.

Henlein menciptakan jam berukuran kecil yang bisa dipakai di saku pakaian. Jam saku ini menggunakan pegas untuk menggerakkan jarum jam dan memungkinkan seseorang untuk membawa waktu di mana pun mereka pergi. Penemuan ini menggemparkan masyarakat saat itu, dan jam saku menjadi mode terbaru.

Perkembangan berlanjut pada abad ke-17 dengan penemuan pendulum jam oleh Christiaan Huygens, seorang ilmuwan Belanda. Dalam jam ini, sebuah pemberat dihubungkan ke sebuah tali dan diayunkan dengan menggunakan suatu pendulum. Gerakan pendulum ini membantu menjaga akurasi waktu yang lebih baik daripada jam sebelumnya.

BACA JUGA:Drama Air Mata di Pernikahan: Kisah Menyentuh Pria yang Salah Dikira Mantan Pengantin

BACA JUGA:Kenali Ciri-ciri Kampas Ganda yang sudah Menipis pada Motor Matic Anda

Pada abad ke-18, industri jam berkembang pesat di Inggris dan Swiss. Inovasi-inovasi seperti penggunaan per per, penemuan mesin produksi massal, dan penggunaan batu permata untuk menambahkan keindahan pada jam, semakin meningkatkan popularitas jam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber