Harga Mobil Eropa Anjlok Gila-Gilaan, Jepang dan Cina Ketar-Ketir Setelah Bea Masuk Dihapus!

penghapusan bea masuk impor mobil Eropa dalam kurun waktu lima tahun ke depan.--youtube@autodp
BACA JUGA:Sepi Pengunjung, Taman Wisata Punti Kayu Butuh Sentuhan Baru
BACA JUGA:Keluarga Korban Minta Pelaku Pembunuhan Anti Puspita Segera Ditangkap
Persaingan Otomotif Akan Semakin Ketat
Kehadiran mobil Eropa dengan harga lebih murah dipastikan akan memanaskan persaingan di pasar otomotif nasional.
Produsen asal Jepang seperti Toyota, Honda, dan Mitsubishi—yang selama ini mendominasi pasar—harus segera menyesuaikan strategi agar tidak kehilangan pangsa pasar.
Tak hanya Jepang, merek-merek asal Tiongkok seperti Wuling, Chery, dan BYD yang gencar memasarkan mobil listrik terjangkau juga harus bersiap menghadapi kompetisi baru dari Eropa.
Dengan semakin banyaknya pilihan mobil, konsumen kini memiliki alternatif menarik antara produk Jepang, Tiongkok, dan Eropa dalam kisaran harga yang semakin bersaing.
Peluang Investasi dan Transfer Teknologi
BACA JUGA:Toyota Yaris: Dari Ikon Anak Muda hingga Mobil yang Kehilangan Identitas
BACA JUGA:Semur Jengkol Khas Palembang yang Empuk dan Legit
Bagi Eropa, perjanjian perdagangan bebas ini bukan sekadar soal ekspor mobil, tetapi juga peluang investasi besar di Indonesia.
BMW dan Mercedes-Benz yang sudah memiliki fasilitas perakitan di Tanah Air diperkirakan akan memperluas lini produksinya.
Sementara Audi dan Peugeot yang selama ini mengandalkan impor utuh (CBU) juga berpotensi memperkuat kehadirannya dengan membangun jaringan distribusi dan pabrik perakitan lokal.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai impor mobil dari Jerman ke Indonesia pada 2024 mencapai 323,4 juta dolar AS, jauh di bawah Jepang yang mencapai 1,9 miliar dolar AS.
Dengan kebijakan baru ini, nilai impor dari Eropa diprediksi akan melonjak dalam lima tahun mendatang, seiring meningkatnya permintaan dari konsumen dalam negeri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: youtube@auto dp