Toyota Yaris: Dari Ikon Anak Muda hingga Mobil yang Kehilangan Identitas

Toyota Yaris: Dari Ikon Anak Muda hingga Mobil yang Kehilangan Identitas

Toyota Yaris—khususnya generasi “Bakpao” (2006-2013)—menjadi simbol gaya hidup urban dan sukses besar di pasaran.--Tangkapan layar youtube.com/@FuseboxmotoID

BACA JUGA:Dokter Ungkap Dugaan Penyebab Kematian Wanita Tewas di Kamar Hotel, Ternyata Sedang Hamil Muda

BACA JUGA:Keluarga Korban Minta Pelaku Pembunuhan Anti Puspita Segera Ditangkap

Di Tanah Air sendiri, Yaris masih dijual—namun hanya dengan stok lama dan harga sekitar Rp334 juta. Angka yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan mobil-mobil baru yang menawarkan teknologi lebih segar dan desain lebih modern.

Nilai depresiasi Yaris juga tergolong besar. Untuk unit tahun 2022 ke bawah, harga bekasnya kini turun di bawah Rp200 juta.

Artinya, hanya dalam waktu kurang dari lima tahun, mobil ini kehilangan nilai lebih dari Rp100 juta. Depresiasi tajam ini menandakan rendahnya minat pasar terhadap Yaris generasi terakhir.

Kehadiran Toyota Yaris Cross, versi SUV dari Yaris, menjadi paku terakhir di peti sejarah hatchback legendaris ini.

Dengan format baru tersebut, Toyota secara tidak langsung mengakui bahwa masa depan hatchback konvensional di Indonesia sudah berakhir.

BACA JUGA:Sepi Pengunjung, Taman Wisata Punti Kayu Butuh Sentuhan Baru

BACA JUGA:Keluarga Korban Minta Pelaku Pembunuhan Anti Puspita Segera Ditangkap

Kini, Yaris Joker dikenang bukan sebagai penerus kejayaan, melainkan penanda berakhirnya era hatchback Toyota di pasar domestik.

Ia menjadi contoh bagaimana perubahan tren dan salah arah desain dapat mengubah mobil ikonik menjadi sekadar produk lama yang kehilangan jati diri.

Bagi para penggemar setia Yaris Bakpao, generasi Joker mungkin menjadi ironi: mobil yang seharusnya membawa semangat muda, justru terasa tua sebelum waktunya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber