Review Lengkap Maka Cavalry: Motor Listrik Lokal yang Serius Menantang Rival Jepang

BACA JUGA:Profesor Mahyuddin Award 2025, Kebaikan Diberi Penghargaan Nyata

BACA JUGA:iPhone 11 Milik Ibu Muda di Palembang Raib Dicopet Saat Belanja di Pasar 16 Ilir

Fitur dan Desain

Dengan harga di bawah Rp36 juta, jangan berharap fitur super lengkap.

Cavalry masih menggunakan kunci mekanis dengan pengaman magnet, belum keyless, dan belum ada ABS. Speedometernya sudah digital dengan informasi dasar yang jelas, namun resolusi layarnya biasa saja.

Lampu sudah full LED, termasuk DRL yang berubah warna saat menjadi sein. Bagasi bawah jok 20 liter cukup untuk menyimpan charger, jas hujan, atau tas kecil.

Ada pula port USB untuk mengisi daya smartphone. Menariknya, motor ini menyediakan tombol mundur (reverse) dan dudukan khusus untuk bracket HP, fitur yang jarang ditemukan di motor lain.

Dari sisi desain, wajah depan Cavalry terinspirasi Ducati Panigale dengan kesan sporty. Namun detail bodi plastiknya masih perlu perbaikan karena celah panel tidak rata. Untungnya, kualitas komponen logam seperti pelek, suspensi, dan handle rem sudah cukup baik.

BACA JUGA:MIN 2 Palembang Raih Juara II Turnamen Futsal Utama Bakti Cup 25

BACA JUGA:iPhone 11 Milik Ibu Muda di Palembang Raib Dicopet Saat Belanja di Pasar 16 Ilir

Sebagai motor listrik lokal, Maka Cavalry menawarkan paket yang cukup menarik.

Performanya responsif, jarak tempuh relatif jauh, posisi berkendara nyaman, dan harganya kompetitif. Kekurangannya ada pada fitur yang masih basic, finishing bodi plastik yang belum rapi, serta karakter mode HR yang terlalu agresif pada regeneratif braking.

Namun, jika dibandingkan dengan kompetitor seperti Honda EM1 atau motor listrik sejenis dengan harga jauh lebih mahal, Cavalry jelas memberikan value yang lebih tinggi.

Dengan banderol Rp35,8 juta, motor ini bisa menjadi pilihan menarik bagi mereka yang ingin beralih ke motor listrik tanpa harus merogoh kocek terlalu dalam.

Sumber: youtube otomtoif tv