Tiga Bulan Lesu! Penjualan Mobil Listrik Turun Meski Dapat Dukungan Pemerintah

penurunan penjualan mobil listrik meski ada insentif--Foto: blomberg
Pabrikan asal China mendominasi pasar mobil listrik di Tanah Air. Beberapa merek seperti Wuling, Chery, GAC Aion, hingga XPeng sudah mulai memproduksi kendaraan secara lokal.
BYD, pemain besar lain dari Tiongkok, sedang dalam proses pembangunan fasilitas produksi yang diperkirakan rampung akhir tahun ini.
mobil listrik sepi peminat meski didukung pemerintah--Pixabay
Meski produksi dalam negeri meningkat, penjualan tetap menurun. Menurut Yannes Martinus Pasaribu, pengamat otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB), kondisi ekonomi menjadi faktor utama lesunya pasar. Ia menyebutkan bahwa inflasi tinggi, suku bunga kredit yang mahal, serta penurunan daya beli masyarakat telah memengaruhi minat beli kendaraan baru, termasuk mobil listrik.
“Lonjakan pada Maret terjadi karena masyarakat ingin cepat-cepat memanfaatkan insentif di awal tahun. Setelah itu, pasar kembali menyesuaikan diri dan permintaan turun,” ujar Yannes.
Ia juga menambahkan bahwa sebagian konsumen kini memilih menunggu perkembangan kebijakan insentif di akhir tahun sebelum melakukan pembelian. Ada juga kekhawatiran mengenai depresiasi harga mobil listrik bekas yang cukup tinggi.
Insentif Besar Tapi Kurang Efektif Dorong Konsumen
Pemerintah telah meluncurkan berbagai skema stimulus, termasuk pembebasan bea masuk dan potongan pajak penjualan barang mewah (PPnBM). Berdasarkan PMK Nomor 12 Tahun 2025, insentif ini mencakup:
• PPN DTP 10% untuk kendaraan listrik CKD
• PPnBM DTP 15% untuk CBU dan CKD
• Pembebasan bea masuk untuk CBU
Selama Januari–Februari 2025 saja, pemerintah telah mengalokasikan Rp13,2 triliun untuk program subsidi kendaraan listrik, angka yang bahkan lebih besar dari anggaran bantuan tarif listrik dan program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP).
BACA JUGA:POCO X8 Pro dan POCO F8 Akan Segera Rilis, Ini Dia Bocoran Fitur Unggulannya!
BACA JUGA:Kemenkum Sumsel Sosialisasikan Kekayaan Intelektual kepada Pelajar Sekayu dalam MubaEduTalk 2025
Namun, insentif ini tampaknya belum cukup menarik minat sebagian besar konsumen. Keterbatasan infrastruktur pengisian daya (SPKLU), kesadaran lingkungan yang masih rendah, dan keterjangkauan harga tetap menjadi kendala utama.
Produsen Masih Raup Untung, Target Penjualan Tetap Optimistis
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber