Hasil Penelitian! ChatGPT Membuat Kita Jadi Lebih Malas Berpikir

Studi MIT Soroti Perubahan Cara Berpikir Akibat Penulisan dengan AI--Freepik.com
Peneliti menggunakan alat EEG dalam tiap sesi untuk mengamati aktivitas otak yang mencerminkan intensitas berpikir peserta.
Setelah itu, esai dianalisis dengan NLP (Natural Language Processing) dan dinilai oleh guru manusia serta juri AI.
Apa Temuan Utamanya?.
BACA JUGA:iPadOS Terbaru: iPad Semakin Profesional, Mampu Gantikan Laptop?
BACA JUGA:Serunya Menikmati Petualangan di Kampoeng Radja Jambi
Temuan utama dibagi menjadi tiga aspek: keterlibatan otak yang lebih lemah dengan ChatGPT, berkurangnya daya ingat dan rasa kepemilikan, serta kualitas esai vs kedalaman kognitif.
Salah satu temuan paling mencolok adalah perbedaan aktivitas otak di antara kelompok:
Kelompok Otak Saja menunjukkan konektivitas neural yang paling kuat dan kompleks.
Kelompok Mesin Pencari berada di tingkat menengah.
Kelompok ChatGPT menunjukkan aktivitas otak paling rendah.
BACA JUGA:Lakalantas di Jembatan Musi VI, 1 Korban Dilarikan ke Rumah Sakit
BACA JUGA:iPadOS Terbaru: iPad Semakin Profesional, Mampu Gantikan Laptop?
Pada sesi keempat, peserta yang sebelumnya mengandalkan ChatGPT (LLM ke Otak) tampak kesulitan mengaktifkan kembali area otak yang dulu mereka gunakan secara efektif.
Sementara itu, peserta Otak ke LLM justru menunjukkan lonjakan aktivitas neural karena sedang mencoba alat baru.
Temuan penting lainnya adalah soal daya ingat dan rasa kepemilikan yang berkurang. Ketika diminta mengutip atau merangkum isi esai mereka, kelompok LLM paling banyak mengalami kesulitan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: the indian expres