Perang Harga Mobil Listrik dari China, Sinyal Krisis Industri EV?

Industri otomotif global saat ini tengah diguncang oleh gebrakan besar dari produsen mobil listrik asal Tiongkok.--youtube@fusebox
Tak hanya BYD, pabrikan mobil lain dari Cina seperti Geely dan Chery juga ikut serta dalam perang diskon ini.
mobil Cina juga menawarkan harga yang jauh lebih bersahabat dibandingkan dengan mobil buatan Jepang atau Korea.--youtube@fusebox
Geely, misalnya, menawarkan model Geome Xingyuan hanya sekitar Rp131 juta. Chery pun tak mau kalah dengan memotong harga model Tiggo hingga hanya sekitar Rp76 juta.
Ini membuktikan bahwa perang harga antar produsen di Cina sedang berlangsung sengit.
Lalu, mengapa mereka melakukan ini? Apakah mobil-mobil ini tidak laku? Justru sebaliknya.
Diskon besar-besaran ini bukan karena penjualan yang buruk, melainkan sebagai strategi mempertahankan dominasi, terutama di pasar kendaraan listrik (EV) yang sedang tumbuh pesat namun mulai jenuh.
BACA JUGA: Wow! Hape 120Hz RAM 8GB Harga hanya Rp1,6 Jutaan
BACA JUGA:Petugas Damkar PALI Tangkap Ular Sanca 3 Meter di Kandang Ayam Warga
BYD, sebagai salah satu pemain besar, berupaya memastikan posisinya tetap kokoh di tengah munculnya banyak startup baru yang juga memproduksi EV.
Namun langkah ini dinilai berisiko.
Banyak pengamat menyatakan bahwa strategi banting harga bisa memicu ketidakseimbangan antara pasokan dan permintaan, serta berujung pada deflasi di sektor otomotif.
Bahkan beberapa startup EV di Cina telah tumbang akibat tidak mampu bersaing dalam perang harga ini.
Meski demikian, BYD tampaknya masih memiliki ruang manuver.
BACA JUGA:Tegakkan Perda, Lapak Pedagang Kaki Lima Muara Enim Dibongkar
BACA JUGA:Petugas Damkar PALI Tangkap Ular Sanca 3 Meter di Kandang Ayam Warga
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber