Kenaikan Harga Xbox: Strategi atau Kesalahan Fatal dalam Industri Game?

Kenaikan Harga Xbox: Strategi atau Kesalahan Fatal dalam Industri Game?--ilustrasi pribadi
Pasar dikuasai segelintir raksasa yang menghindari persaingan harga. Selain itu game juga menghadapi tekanan Investor. Dimana perusahaan fokus pada live-service (Contoh: Call of Duty, Fortnite) untuk pendapatan berulang.
Selain itu, biaya pengembangan tinggi dipakai sebagai alasan, padahal penyebabnya adalah inefisiensi internal. Sebagai contoh nyata pada GTA 6 dikembangkan lebih lama dari seluruh seri GTA sebelumnya karena birokrasi dan skala tim yang membengkak.
Dampak pada Pemain: Kapan Ada Batasnya?.
BACA JUGA:35,4 Juta Usaha Terbantu! Begini Cara Holding Ultra Mikro Dorong Pemerataan Ekonomi
BACA JUGA:Diduga Korsleting Listrik, Sebuah Rumah Panggung Kayu Hangus Dilahap Jago Merah
Kenaikan harga berisiko memicu efek domino:
Pemain Terpencil: Generasi muda atau pemain dengan anggaran terbatas sulit mengakses game premium.
Eksodus ke Indie: Game indie seperti Palworld dan Hades semakin diminati karena harga terjangkau.
Kecanduan Layanan: Xbox didorong memaksa pemain beralih ke Game Pass atau cloud gaming yang mereka kontrol sepenuhnya.
Peringatan dari Komunitas:
"Jika harga terus naik, game premium akan jadi hiburan elit. Pemain biasa hanya jadi penonton."
BACA JUGA:35,4 Juta Usaha Terbantu! Begini Cara Holding Ultra Mikro Dorong Pemerataan Ekonomi
BACA JUGA:Mobil Listrik Baltasar R Concept, Revolusi Kecepatan dan Performa di Dunia Balap
Masa Depan Xbox seolah berada di persimpangan. Dimana peluang remaster game klasik bisa jadi pintu masuk untuk menarik pemain ke ekosistem mereka.
Sementara itu ada ancaman kenaikan harga tanpa kualitas yang sepadan berisiko memperparah kepercayaan pemain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber