Penjualan Motor Listrik Polytron Turun 50% Akibat Ketidakpastian Insentif Pemerintah

Penjualan Motor Listrik Polytron Turun 50% Akibat Ketidakpastian Insentif Pemerintah--ilustrasi pribadi
Ketidakpastian ini tidak hanya berdampak pada angka penjualan, tetapi juga pada perencanaan jangka panjang perusahaan.
Produsen seperti Polytron harus memperkirakan kapasitas produksi, logistik, dan strategi pemasaran berdasarkan proyeksi permintaan yang dipengaruhi langsung oleh regulasi pemerintah.
Industri motor listrik sebenarnya digadang-gadang menjadi bagian dari masa depan transportasi Indonesia yang lebih bersih dan efisien.
BACA JUGA:Viral Sidak Wali Kota, Begini Tanggapan SDN 168 Palembang Terkait Isu Pungli
BACA JUGA:Kenalan Dengan Suzuki Fronx Yang Interiornya Mirip Baleno
Pemerintah pun sebelumnya telah mengeluarkan berbagai kebijakan dukungan, termasuk insentif langsung untuk pembelian motor listrik, keringanan pajak, serta pembangunan infrastruktur penunjang seperti stasiun pengisian daya.
Namun, perubahan kebijakan yang tidak konsisten atau tertunda justru dapat menghambat laju pertumbuhan sektor ini.
Meskipun menghadapi tantangan di awal tahun, Polytron tetap menyimpan optimisme terhadap prospek kuartal kedua 2025.
Mereka berharap pemerintah segera memberikan kejelasan mengenai insentif motor listrik agar pasar kembali bergairah.
BACA JUGA:Viral Sidak Wali Kota, Begini Tanggapan SDN 168 Palembang Terkait Isu Pungli
BACA JUGA:Bupati PALI Pastikan Pelayanan Publik Satpol PP Humanis dan Ramah
Polytron juga akan tetap melanjutkan berbagai program edukasi dan promosi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap keuntungan motor listrik—baik dari sisi efisiensi energi, biaya operasional yang rendah, hingga kontribusi terhadap lingkungan yang lebih bersih.
Penjualan kendaraan listrik roda dua mereka turun hingga 50 persen--ilustrasi pribadi
“Kita harus tetap optimistis. Konsumsi domestik adalah kunci dari pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kalau semua pelaku pasar bersikap pesimis, dampaknya bisa lebih dalam.
Jadi semua pihak, baik dari pemerintah, pelaku usaha, maupun media, perlu membangun narasi dan semangat positif agar ekonomi bisa tetap bergerak,” pungkas Tekno.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber