Geger! Turyati Ditemukan Tewas Bersimbah Darah Diduga Jadi Korban Perampokan Brutal

PALEMBANG, PALTV.CO.ID- Suasana malam di Perumahan Griya Bersama Boster Kelurahan Sukodadi, Kecamatan Sukarami mendadak mencekam pada Senin 5 Mei 2025 malam, setelah kabar mengerikan menyebar cepat. Seorang wanita paruh baya ditemukan tewas bersimbah darah di dalam rumahnya.

Korban diketahui bernama Turyati (50), pemilik warung kelontong yang tinggal seorang diri. Ia ditemukan dalam posisi tengkurap dengan darah menggenang dari bagian punggungnya.

Peristiwa ini sontak menggegerkan warga sekitar yang tidak menyangka malam yang tenang berubah menjadi lokasi dugaan pembunuhan.

“Kami mendengar suara gaduh setelah Maghrib, tapi tidak menyangka bakal seburuk ini,” ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya.

BACA JUGA:Catat! Berikut 3 Aspek Wajib Penyelenggaraan Kurban

BACA JUGA:Diduga Keracunan Makanan Bergizi Gratis, Puluhan Pelajar SD dan MTs di Kabupaten PALI Dirawat ke Rumah Sakit

Kondisi rumah korban saat ditemukan menguatkan dugaan adanya aksi perampokan. Pintu warung masih terbuka, dan tidak ada tanda-tanda korban sempat menyelamatkan diri. Diduga pelaku menyerang secara brutal saat korban sedang menjaga warung miliknya.

Geger! Turyati Ditemukan Tewas Bersimbah Darah Diduga Jadi Korban Perampokan Brutal-Mulyadi-PALTV

Indri (44), sahabat dekat korban yang datang ke lokasi, tak kuasa menahan duka.

“Turyati memang tinggal sendiri. Anak-anaknya sudah berkeluarga. Saya yakin ini bukan kecelakaan, tapi pembunuhan. Luka-lukanya terlalu mengerikan,” ucapnya dengan suara bergetar.

Kerumunan warga terus berdatangan, penasaran dengan insiden tragis tersebut. Sementara itu, aparat kepolisian dan tim identifikasi tengah melakukan olah tempat kejadian perkara untuk mengungkap motif dan pelaku kejahatan ini.

Geger! Turyati Ditemukan Tewas Bersimbah Darah Diduga Jadi Korban Perampokan Brutal-Mulyadi-PALTV

Hingga berita ini diturunkan, penyebab pasti kematian korban masih dalam proses penyelidikan. Namun satu hal pasti—malam itu, Perumahan Griya Bersama kehilangan rasa aman.

Sumber: