BRI Kuasai 88% Wilayah Indonesia, Apa Rahasia di Balik Jutaan AgenBRILink?

BRI Kuasai 88% Wilayah Indonesia, Apa Rahasia di Balik Jutaan AgenBRILink?--Foto: dok. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI)
PALTV.CO.ID- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) terus menegaskan komitmennya dalam memperluas inklusi keuangan dan mendorong penguatan ekonomi kerakyatan melalui kehadiran AgenBRILink.
Hingga akhir Maret 2025, jumlah AgenBRILink telah mencapai 1,2 juta agen yang tersebar di berbagai pelosok Tanah Air.
Program ini terbukti memberikan dampak nyata, mulai dari membuka akses layanan perbankan di daerah terpencil hingga meningkatkan literasi keuangan masyarakat.
Pada Triwulan I 2025, AgenBRILink mencatatkan volume transaksi mencapai Rp423 triliun. Jumlah ini tumbuh signifikan sebesar 49,48% secara tahunan (YoY), dari 796.836 agen pada Maret 2024 menjadi 1,2 juta agen di Maret 2025.
BACA JUGA:Selamat! Joncik Muhammad Terpilih Sebagai Ketua DPW PAN Sumsel
BACA JUGA:Vivo X200 Ultra: Ponsel Pintar yang Membawa Pengalaman Kamera Profesional
Dengan pertumbuhan tersebut, jaringan AgenBRILink kini telah menjangkau lebih dari 67 ribu desa dan meliputi lebih dari 88% wilayah Indonesia.
Tak hanya memperluas jangkauan layanan, AgenBRILink juga menyediakan berbagai fasilitas keuangan yang memudahkan aktivitas harian masyarakat.
Layanan tersebut mencakup pembayaran tagihan listrik, air, BPJS, telepon, pembelian pulsa, hingga pembayaran cicilan.
Selain itu, tersedia pula layanan referral untuk pembukaan rekening tabungan dan pinjaman, layanan asuransi mikro, tarik tunai dari luar negeri, serta pembelian tiket transportasi seperti bus, shuttle, dan kapal ferry.
BRI Kuasai 88% Wilayah Indonesia, Apa Rahasia di Balik Jutaan AgenBRILink?--foto: dok. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI)
Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi, menyampaikan bahwa keberadaan AgenBRILink merupakan wujud nyata upaya BRI dalam memperluas akses layanan perbankan hingga ke warung-warung di pelosok desa.
Langkah ini memungkinkan masyarakat untuk melakukan transaksi keuangan secara lebih dekat, efisien, dan merata.
Hendy juga menekankan bahwa program ini sejalan dengan Asta Cita ke-6, yakni membangun Indonesia dari desa untuk mewujudkan pemerataan ekonomi dan pengentasan kemiskinan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: