Era baru eSIM dan Masa Depan Komunikasi Digital

Era baru eSIM dan Masa Depan Komunikasi Digital--Foto : freepik.com
Selain mengutamakan efisiensi dalam penggunaan teknologi, perhatian juga diarahkan pada peningkatan aspek keamanan digital.
Dengan hadirnya eSIM yang terintegrasi langsung dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK) serta data biometrik, pemerintah menaruh harapan besar untuk mengurangi penyalahgunaan identitas.
Salah satu permasalahan yang kerap muncul adalah penggunaan NIK secara ilegal untuk mendaftarkan nomor telepon palsu, yang kemudian dimanfaatkan dalam tindak penipuan atau kejahatan digital.
Dengan teknologi eSIM memungkinkan proses verifikasi identitas yang lebih akurat, sehingga upaya pemalsuan data menjadi jauh lebih sulit dilakukan dan bisa diminimalisasi.
BACA JUGA:Battery Health iPhone Cepat Turun? Bisa Jadi Kamu Sering Lakukan Ini!
BACA JUGA:Lebih Canggih, OpenAI Rilis Model AI o3 dan o4-Mini, Apa Saja Keunggulannya?
Meski menjanjikan, adopsi eSIM masih menghadapi beberapa tantangan. Salah satunya adalah dukungan operator yang belum merata.
Apple menjadi salah satu pelopor adopsi eSIM melalui perangkat iPhone dan Apple Watch. Kini, banyak produsen Android mulai mengikuti jejak tersebut, bahkan ada perangkat yang mendukung dual eSIM tanpa slot fisik sama sekali.
Beberapa negara seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Jerman telah mendorong penggunaan eSIM sebagai standar baru, sementara di Indonesia, eSIM mulai mendapatkan perhatian dari operator besar.
Meskipun demikian, adopsi eSIM masih menghadapi beberapa tantangan, seperti keterbatasan dukungan dari semua operator, belum meratanya edukasi kepada konsumen, serta masalah kompatibilitas antar perangkat dan profil operator.
BACA JUGA:Infinix Siap Perkenalkan Laptop Tangguh XBOOK B15 Pada 23 April 2025
BACA JUGA:Peran Vital Artificial Intelligence (AI) dalam Menghadapi Perubahan Iklim Global
Selain itu, ada kekhawatiran tentang kemudahan berpindah operator yang justru bisa mengurangi loyalitas pelanggan bagi pihak provider.
Masalah keamanan data juga menjadi perhatian. Karena pengaturan eSIM sepenuhnya digital, diperlukan sistem enkripsi dan autentikasi yang kuat agar tidak rentan terhadap peretasan atau penyalahgunaan.
Banyak pengamat teknologi percaya bahwa eSIM akan menjadi standar baru dalam beberapa tahun ke depan, menggantikan SIM fisik secara perlahan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: paltv.co.id