Tarif Impor dari AS Bikin Dagdigdug, Indonesia Nggak Tinggal Diam!

Tarif Impor dari AS Bikin Dagdigdug, Indonesia Nggak Tinggal Diam!

Pemerintah nggak cuma diam. Sejak awal tahun, ternyata udah ada persiapan buat ngadepin skenario ini.--Foto : Ilustrasi - Muhadi

PALTV.CO.ID - Pemerintah Indonesia akhirnya buka suara soal kebijakan tarif impor baru dari Amerika Serikat. Lewat pernyataan resmi dari Kementerian Luar Negeri, Indonesia bilang siap ambil langkah strategis buat ngurangi dampak negatif yang bisa muncul gara-gara kebijakan itu.

AS baru aja ngumumin bakal nerapin tarif “resiprokal” ke hampir semua negara, termasuk Indonesia. Intinya, barang-barang ekspor dari Indonesia yang masuk ke Negeri Paman Sam bakal dikenakan tarif yang lebih tinggi.

Dan ini tentu bisa ngaruh ke produk-produk unggulan kita kayak elektronik, tekstil, sepatu, minyak sawit, karet, furnitur, udang, dan hasil laut lainnya.

“Kita bakal hitung dengan cermat dampaknya ke berbagai sektor, biar bisa ambil tindakan yang tepat,” begitu kira-kira isi pernyataan dari Kemlu RI, Kamis (3/4).

BACA JUGA:Kebakaran Terjadi Di Keluang, Ilegal Drilling Makin Marak Di Musi Banyuasin

BACA JUGA:Kenapa Orang Makin Malas Beli Motor Baru? Industri Otomotif Indonesia Sedang Goyang!


Tarif Impor dari AS Bikin Dagdigdug, Indonesia Nggak Tinggal Diam!--Foto : Indonesia.go.id/dok.kemenlu

Tapi tenang,  Pemerintah nggak cuma diam. Sejak awal tahun, ternyata udah ada persiapan buat ngadepin skenario kayak gini. Tim lintas kementerian, perwakilan Indonesia di AS, sampai pelaku usaha nasional udah dikerahkan buat koordinasi dan cari jalan keluar.

Presiden Prabowo juga udah kasih arahan khusus. Kabinet Merah Putih diminta segera ambil langkah strategis, dari reformasi regulasi sampai pemangkasan aturan yang menghambat, khususnya yang terkait hambatan non-tarif. Tujuannya? Biar investor tetap percaya dan dunia usaha tetap jalan.

Di tengah kondisi ekonomi global yang lagi gonjang-ganjing, Indonesia juga tetap fokus jaga stabilitas nilai tukar rupiah, suplai valas, dan imbal hasil surat utang negara. Semua demi bikin ekonomi tetap kuat dan nggak goyah.

FYI, Presiden AS Donald Trump ngumumin kebijakan ini pada Rabu (2/4). Katanya, Indonesia bakal dikenai tarif “resiprokal” sebesar 32 persen. Ini buntut dari tuduhan bahwa Indonesia memungut tarif tinggi terhadap produk asal AS.

BACA JUGA:Ini Jajaran 'The Dream Team' Danantara, Berikut Dampak terhadap Pasar Saham

BACA JUGA:Danantara Resmi Diluncurkan, Ini Badan Pengelola dan Komitmennya !


Indonesia siap ambil langkah strategis ngurangi dampak negatif Kebijakan AS.--Ilustrasi : Muhadi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: indonesia.go.id