Diduga Akibat Depresi, Seorang Pria Akhiri Hidup di Tower Sutet PLN Jakabaring

Diduga Akibat Depresi, Seorang Pria Akhiri Hidup di Tower Sutet PLN Jakabaring

Warga Kelurahan 15 Ulu, Kecamatan Jakabaring, Palembang, digegerkan oleh penemuan jasad seorang pria yang ditemukan tewas tergantung di tower Sutet PLN Jakabaring.-Foto/Heru wahyudi-PALTV

PALEMBANG, PALTV.CO.ID– Warga Kelurahan 15 Ulu, Kecamatan Jakabaring, Palembang, digegerkan oleh penemuan jasad seorang pria yang ditemukan tewas tergantung di tower Sutet PLN Jakabaring.

Diketahui Korban bernama Mulyadi 38 tahun, warga  jalan tepi sungai ogan kecamatan jakabaring palembang, naik keatas tower sutet tersebut sejak sore hari, hingga tewas tergantung di ketinggian sekitar  35 meter.

Menurut informasi yang dihimpun, korban diduga nekat melakukan aksi tersebut akibat depresi yang disebabkan oleh penyakit maag akut yang sudah dideritanya selama lima bulan terakhir. Penyakit tersebut tidak kunjung sembuh, yang kemungkinan besar mempengaruhi kondisi mental korban.

Ketua RT setempat menerima informasi mengenai kejadian tersebut dan langsung menghubungi pihak kepolisian, yaitu Polsek Seberang Ulu I Palembang. Setelah menerima laporan, pihak kepolisian bersama tim SAR gabungan segera menuju lokasi untuk melakukan evakuasi.

BACA JUGA:Gratis! BRI Group Berangkatkan 8.482 Pemudik dalam Mudik Bersama BUMN 2025

BACA JUGA:LRT Sumsel Tambah 8 Perjalanan Saat Libur Lebaran 1446 H untuk Layani Lonjakan Penumpang

Kapolsek SU I Palembang, AKP Heri, menjelaskan bahwa korban memanjat tower dalam kondisi hujan deras dan suasana sekitar yang sangat sepi.

"Evakuasi jenazah korban memerlukan waktu sekitar dua jam karena ketinggian tower yang mencapai 35 meter. Kami dibantu oleh anggota SAR gabungan untuk menurunkan korban hingga pukul 03.00 dinihari," ungkap AKP Heri, jumat (28/03/2025) 


Kapolsek SU I Palembang, AKP Heri-foto/Heru wahyudi-PALTV

Jenazah awalnya hendak dibawa ke Rumah Sakit Bari Palembang untuk pemeriksaan lebih lanjut, namun pihak keluarga menolak dan memilih untuk membawa jenazah langsung ke rumah duka guna melaksanakan proses pemakaman.

Sementara itu Samsiah, istri korban, mengungkapkan bahwa  pertama kali di kabarkan anak saya jadi buru-buru pulang, melihat  suaminya sudah manjat di atas tower Sutet. 


Samsiah, istri korban-Foto/Heru wahyudi-PALTV

"suami saya ini memang sudah lama berjuang melawan depresi akibat penyakit yang tidak kunjung sembuh, meskipun sudah menjalani berbagai pengobatan termasuk ruqyah, " Ujar Samsiah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: