Efektivitas Insentif Mobil Hybrid dalam Mendorong Penjualan di Indonesia

PALTV.CO.ID - Pemerintah Indonesia terus berupaya mendorong adopsi kendaraan ramah lingkungan melalui berbagai kebijakan insentif.

Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah pemberian potongan pajak untuk kendaraan elektrifikasi, baik mobil listrik murni maupun hybrid.

Insentif ini diharapkan mampu meningkatkan daya saing mobil ramah lingkungan di pasar otomotif nasional serta mempercepat transisi menuju mobilitas yang lebih berkelanjutan.

Dalam skema insentif yang diterapkan, mobil listrik mendapatkan potongan pajak sebesar 10 persen, sementara mobil hybrid memperoleh insentif sebesar tiga persen.

BACA JUGA:Tips Mempercepat Koneksi Internet di HP Android, Dijamin Anti Lemot

BACA JUGA:Berdaya di Desa Berkat BRI, UMKM Gula Aren Temon Berhasil Ekspor Tembus Pasar Global

Skema ini cukup menarik perhatian karena secara langsung memangkas harga jual kendaraan. Perlu diketahui, kendaraan roda empat di Indonesia saat ini dikenakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 12 persen.

Dengan adanya insentif ini, beban pajak yang ditanggung konsumen menjadi lebih ringan, sehingga diharapkan dapat mendorong minat masyarakat untuk beralih ke kendaraan ramah lingkungan.

Penerapan insentif kendaraan hybrid menunjukkan dampak yang cukup signifikan terhadap angka penjualan.

Salah satu produsen otomotif terbesar di Indonesia, Toyota, mencatat lonjakan permintaan pada model hybrid unggulannya, Kijang Innova Zenix Hybrid.

BACA JUGA:Upaya BRI Dorong Inklusi Jaminan Sosial bagi Pekerja Informal Melalui Sinergi dengan BPJS Ketenagakerjaan

BACA JUGA:Burgo Herman, Kuliner Khas Palembang yang Diburu Saat Ramadan

Berkat insentif yang diberikan, harga model ini bisa lebih terjangkau dengan potongan harga yang mencapai lebih dari Rp10 juta.

Pemerintah Indonesia terus berupaya mendorong adopsi kendaraan ramah lingkungan --ilustrasi pribadi

Sumber: berbagai sumber