TikTok Kembali Beroperasi di AS: Analisis Kebijakan Presiden Trump Terkait Larangan TikTok

TikTok Kembali Beroperasi di AS: Analisis Kebijakan Presiden Trump Terkait Larangan TikTok

TikTok Kembali Beroperasi di AS: Analisis Kebijakan Presiden Trump Terkait Larangan TikTok--Freepik.com

ByteDance sendiri menegaskan bahwa mereka tidak berniat untuk menjual TikTok. Pada saat yang sama, ada beberapa tawaran yang muncul dari pihak ketiga yang tertarik untuk membeli operasi TikTok di AS.

Salah satunya adalah Perplexity AI, sebuah perusahaan rintisan kecerdasan buatan yang mengusulkan untuk menggabungkan operasi TikTok di AS dengan teknologi mereka.

Namun, ByteDance tetap bersikukuh bahwa mereka tidak akan menjual TikTok kepada pihak manapun.

BACA JUGA:Rahasia Motor Listrik Awet Bertahun-tahun, 5 Tips yang Wajib Anda Tahu!

BACA JUGA:Tertawa dan Ketakutan Bersamaan? Ini Daya Tarik Film Thailand 404 Run Run!

Meskipun belum ada bukti konkret yang menunjukkan bahwa TikTok memberikan data pengguna kepada pihak berwenang China atau mengutak-atik algoritmanya untuk kepentingan politik, kekhawatiran tentang potensi manipulasi algoritma tetap menjadi salah satu alasan utama di balik larangan ini.

Kebijakan yang diterapkan oleh Presiden Trump untuk memberikan waktu tambahan bagi ByteDance untuk mencari pembeli yang disetujui menghadirkan dilema besar bagi AS dan dunia teknologi.

Sementara TikTok kembali beroperasi di AS, masalah yang lebih besar mengenai pengawasan data, keamanan nasional, dan kebebasan digital terus menjadi sorotan global.

Dengan tidak adanya bukti nyata mengenai penyalahgunaan data pengguna oleh TikTok, perdebatan mengenai kelanjutan aplikasi ini kemungkinan akan terus berlangsung, baik di ranah politik maupun di pengadilan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber