TikTok Kembali Beroperasi di AS: Analisis Kebijakan Presiden Trump Terkait Larangan TikTok
TikTok Kembali Beroperasi di AS: Analisis Kebijakan Presiden Trump Terkait Larangan TikTok--Freepik.com
BACA JUGA:Fun Walk dan Senam Bersama Meriahkan Peringatan Hari Bhakti Imigrasi ke-75 di Palembang
BACA JUGA:Motor Bebek Awet dan Prima? Ini 5 Rahasia Perawatan yang Jarang Diketahui!
Dengan menangguhkan layanan mereka, TikTok menunjukkan betapa populernya aplikasi tersebut di kalangan pengguna AS dan betapa tidak populernya kebijakan pelarangan yang diterapkan oleh pemerintah.
Sebagian kalangan juga menilai bahwa langkah Trump ini lebih bersifat politis daripada berdasarkan bukti konkret tentang ancaman yang ditimbulkan oleh TikTok.
Banyak pihak yang menganggap bahwa kebijakan larangan TikTok lebih didorong oleh rivalitas geopolitik antara AS dan China, ketimbang masalah keamanan data yang nyata.
Senator Tom Cotton dari Arkansas, yang juga merupakan pendukung larangan terhadap TikTok, mengatakan bahwa tidak akan ada perpanjangan lebih lanjut untuk TikTok.
BACA JUGA:Kenapa Motor Bebek Masih Jadi Raja Jalanan? 7 Alasan yang Bikin Kamu Terkejut!
BACA JUGA:Tertawa dan Ketakutan Bersamaan? Ini Daya Tarik Film Thailand 404 Run Run!
Menurutnya, perpanjangan waktu yang diberikan kepada ByteDance dalam upaya menjual TikTok sudah berakhir dan perusahaan tersebut harus mematuhi hukum yang berlaku.
Namun, pandangan ini tidak disetujui oleh semua pihak, dengan beberapa anggota parlemen lainnya menginginkan pendekatan yang lebih hati-hati terhadap masalah ini.
Tantangan Hukum dan Potensi Dampaknya
Beberapa pakar hukum, seperti Kirk McGill, seorang pengacara hukum konstitusional, berpendapat bahwa Presiden Trump mungkin tidak memiliki wewenang untuk menangguhkan larangan terhadap TikTok tanpa adanya proses hukum lebih lanjut.
BACA JUGA:Gelapkan Sepeda Motor Teman Sendiri, Terdakwa Tedi Divonis Majelis Hakim 3 Tahun Penjara
BACA JUGA:Khabar Baik !! Ayo Rebut Tiket Beasiswa SMA Pradita Dirgantara
Namun, ia juga mencatat bahwa masalah ini mungkin tidak akan sampai ke pengadilan dalam waktu yang cukup cepat untuk memengaruhi keputusan ByteDance dalam mencari pembeli.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber