5 Flyover di Sumsel Dukung Peningkatan Lalu Lintas Batubara Serta Kesejahteraan Masyarakat

5 Flyover di Sumsel Dukung Peningkatan Lalu Lintas Batubara Serta Kesejahteraan Masyarakat

Ilustrasi Flyover-4045-freepik

“Pembangunan flyover di Simpang Belimbing adalah yang paling mendesak. Kami berharap pembiayaannya bisa ditanggung oleh PT KAI,” jelas Elen Setiadi.

Keberadaan flyover ini diharapkan tidak hanya dapat memperlancar arus transportasi batubara, tetapi

juga meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sumsel, sekaligus memberi kenyamanan dan keamanan bagi masyarakat yang tinggal di sekitar perlintasan kereta api.

Sebagai bentuk dukungan, Pemprov Sumsel juga akan membantu proses pembebasan lahan dengan alokasi anggaran sebesar Rp 45 miliar tahun ini.

“Kalau fly over Sudirman itu hitungannya sekitar 380 meter butuh sekitar Rp3 millir kira-kira

berdasarkan hitungan Pak Bupati, kemudian di simpang Belimbing dan satu lagi di Gunung Megang butuh sekitar Rp42 miliar lebih, sehingga butuh lebih kurang Rp45 miliar,” ungkap Elen  

Direktur Pengembangan Usaha PT KAI, Rudi As Aturridha, menambahkan bahwa PT KAI menargetkan kapasitas angkutan batubara mencapai 89 juta ton pada 2025.

Oleh karena itu, pembangunan flyover diharapkan dapat mempermudah lalu lintas dan mengurangi potensi kecelakaan yang sering terjadi di perlintasan.

Selain itu, meningkatnya volume angkutan batubara ini juga berdampak pada operasional Sungai Musi. Saat ini, Sungai Musi hanya beroperasi 12 jam per hari, namun dengan peningkatan aktivitas angkutan, ada rencana untuk memperpanjang jam operasionalnya menjadi 24 jam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: