Jelang Play Off Degradasi, Sriwijaya FC Harus Kehilangan Pemain Asing

PALTV.CO.ID- Jelang bergulirnya laga play off degradasi, pada 15 Januari mendatang. Sriwijaya Fc harus kehilangan satu pemain asingnya yakni Gabriel "gabe" Silva. 

Pemain bernomor punggung 13 berdarah Brasil tersebut, mengucapkan salam perpisahan di instagram miliknya @gabehsilva_13 dengan klub Sriwijaya Fc.

Dimana gabe menuliskan kalimat dalam bahasa inggris di instagramnya "thank you Sriwijaya fc it was honor to represent this club, city and fans.

I wish we could figth this last better together, but for known reason i need to think about what is best for my career at the moment.

Thank you to all sfc fans, and sorry about anything you guys are the amazing and will always be in my heart. I hope this club  can get back to its glorius days because you guys deserve it,KITO PACAK".

BACA JUGA:Anti Ribet: Tips Ampuh Cegah Motor Turun Mesin, Bikers Wajib Tahu!

BACA JUGA:Nissan Kicks 2025: SUV Kecil dengan Fitur Mewah, Harga Mulai Rp 350 Jutaan!

Dengan pamitnya Gabe dari Sriwijaya fc, maka saat ini komposisi yang ada di tim laskar wong kito tidak ada pemain asing.

Selain itu juga, susunan skuad Sriwijaya Fc alami kepincangan karena jumlah pemain yang ada cukup minim, setelah sejumlah pemain menyatakan diri mundur dari klub. 

Sebelumnya satu pemain asing Sriwijaya Fc yakni Velport telah terlebih dahulu mundur, dari pasukan yang diasuh oleh Hendri Susilo.

Dan kini Velport telah bergabung dengan Bekas Fc, yang juga akan bersaing di laga play of degradasi. 

Jelang bergulirnya laga play off degradasi, pada 15 Januari mendatang. Sriwijaya Fc harus kehilangan satu pemain asingnya yakni Gabriel --Foto: instagram@gabehsilva_13

Pelatih Sriwijaya Fc Hendri Susilo sendiri  turut mengungkapkan kekecewaannya terhadap situasi ini.jika masalah ini tidak segera diatasi, Sriwijaya FC terancam mengalami degradasi ke Liga 3.

“Saya sudah meminta tambahan 7-8 pemain berkualitas, selain gaji yang harus segera dibayarkan. Sangat disayangkan jika tim sebesar ini harus terdegradasi hanya karena masalah manajemen,” ungkap Hendri.

Sumber: