Siaga Tim Medis, Bagaimana Kemenkumham Sumsel Hadapi Risiko Tes Kesamaptaan Kerap Keram?

Siaga Tim Medis, Bagaimana Kemenkumham Sumsel Hadapi Risiko Tes Kesamaptaan Kerap Keram?

Panitia Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) CPNS Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Selatan kembali menggelar tes Kesamaptaan pada hari kedua, Rabu (4/12).--foto/ dok. Kemenkumham Sumsel

PALEMBANG, PALTV.CO.ID- Panitia Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) CPNS Kantor Wilayah

Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Selatan kembali menggelar tes Kesamaptaan pada hari kedua, Rabu (4/12).

Sesuai dengan Peraturan Menteri PANRB Nomor 20 Tahun 2027, SKB berbasis CAT dapat ditambah

dengan tes lain sesuai kebutuhan jabatan, seperti tes praktik kerja dan tes fisik/kesamaptaan, psikologi, kesehatan mental, serta wawancara.

BACA JUGA:Warga Plaju Sampaikan Aspirasi Reses DPRD Palembang Dapil V

BACA JUGA:Rapat Kordinasi Penguatan Kerukunan Antar Umat Beragama di Sumatera Selatan

Hari kedua seleksi diikuti oleh 125 peserta dari formasi penjaga tahanan (wanita/pria) dan pemeriksa keimigrasian pria.

Dalam tes kesamaptaan, yang mencakup lari, push-up, pull-up, sit-up, dan shuttle run, panitia menyiapkan tim medis serta ambulans untuk mengantisipasi cedera peserta.

Tim medis terdiri dari perawat dan dokter dari Kanwil Kemenkumham Sumsel, serta tenaga kesehatan dari Satuan Brimob Polda Sumsel.

Dokter Yosefa Adventi Wulan, anggota tim kesehatan SATBRIMOB, mengungkapkan bahwa sebagian

besar peserta yang membutuhkan pertolongan pertama mengalami cedera atau sesak napas, umumnya akibat kelelahan dan dehidrasi.


Panitia Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) CPNS Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Selatan kembali menggelar tes Kesamaptaan pada hari kedua, Rabu (4/12).--foto/ dok. Kemenkumham Sumsel

“Kami sering menangani peserta wanita, yang mungkin tidak terbiasa berolahraga atau melewatkan sarapan, sehingga tubuh mereka merasa kaget meskipun sudah melakukan pemanasan sebelum tes,” jelasnya.

Para peserta yang mengalami keram atau cedera segera diberi penanganan, seperti pain killer spray dan obat-obatan lain yang diperlukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: