Pilihan Pejabat Trump Yang Mengecewakan Pemilih Muslim AS
Pilihan Pejabat Trump Yang Mengecewakan Pemilih Muslim AS --realdonaltrump/ig
Rubio sebelumnya menolak seruan gencatan senjata di Gaza dan menyatakan bahwa Israel harus menghancurkan Hamas sepenuhnya. “Hamas adalah ancaman,” tegasnya.
Rubio, yang kini berusia 53 tahun, dinilai sebagai sosok yang sangat mendukung kebijakan hawkish. Beberapa komentarnya terkait Palestina bahkan dianggap serupa dengan pernyataan-pernyataan keras dari Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menurut Nader Hashemi, seorang profesor politik Timur Tengah.
BACA JUGA:Sedang Tidur Nyenyak di Indekos Teman, HP Mahasiswi di Palembang Hilang Dicuri Maling
BACA JUGA:Bonus Atlet Sumsel Peraih Medali PON XXI Aceh-Sumut 2024 Cair, Total Rp2,345 Miliar
Elise Stefanik: Duta Besar untuk PBB
Elise Stefanik, anggota Kongres dari New York, ditunjuk sebagai Duta Besar untuk PBB. Penunjukan ini diumumkan pada 11 November 2024. Stefanik, yang juga ketua konferensi Partai Republik di DPR, dikenal sebagai pendukung kuat Israel.
Duta Besar Israel untuk PBB, Danny Canon, memuji langkah ini, menyebut Stefanik sebagai sosok yang memiliki moralitas tinggi dan keberanian untuk membela kebenaran.
Stefanik diharapkan memainkan peran penting dalam mengakhiri konflik Rusia-Ukraina serta perang Gaza.
BACA JUGA:Pj Gubernur Sumsel: Pembangunan Jembatan P6 Lalan di Muba Masuk Tahap Tender
BACA JUGA:BRI Tak Hanya Bantu Pelatihan Keterampilan, Program CSR Bank BRI Juga Bantu Modal Usaha
Pete Hegseth: Menteri Pertahanan
keputusan Trump tersebut memicu kekecewaan mendalam di kalangan pemilih Muslim AS,--realdonaltrump/ig
Trump memilih Pete Hegseth, seorang veteran militer dan komentator Fox News, sebagai Menteri Pertahanan. Hegseth kerap menyuarakan pandangan pro-Israel dan menyebut solusi dua negara untuk Palestina-Israel sebagai sesuatu yang tidak realistis.
Ia juga pernah memproduksi serial dokumenter berjudul *Battle in the Holy Land: Israel at War* yang menggambarkan perang di Gaza.
Sebagai seorang Kristen evangelis, Hegseth melihat konflik Israel-Palestina dari perspektif religius. Ia juga dikenal sebagai pengkritik keras Iran, yang ia sebut sebagai “rezim berbahaya” setelah pembunuhan Jenderal Qassem Soleimani pada 2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber