Indeks Bisnis UMKM BRI Triwulan III 2024, Ekspansi Melambat, Daya Beli Perlu Ditingkatkan!

Indeks Bisnis UMKM BRI Triwulan III 2024, Ekspansi Melambat, Daya Beli Perlu Ditingkatkan!

PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. baru saja merilis Indeks Bisnis UMKM Triwulan III 2024 pada Senin (4/11)--foto: dok. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI)

PALTV.CO.ID- PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. baru saja merilis Indeks Bisnis UMKM Triwulan III 2024 pada Senin (4/11), yang menunjukkan tanda-tanda perlambatan dalam ekspansi bisnis UMKM.

Dengan Indeks Bisnis UMKM di level 102,6, angka ini menurun signifikan dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang tercatat 109,9.

Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari, menjelaskan bahwa meskipun ekspansi bisnis UMKM masih positif—ditunjukkan dengan indeks di atas 100—perlambatan ini sangat terasa.

“Normalisasi aktivitas masyarakat setelah Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) seperti Idul Fitri, Waisak, dan Idul Adha, serta momentum liburan sekolah, berkontribusi pada penurunan ini.

BACA JUGA:BMW Seri 5 G60: Perpaduan Mewah Antara Teknologi Listrik dan Performa Mesin Bensin

BACA JUGA:Langkah Pertama dalam Hobi RC, Tips Ampuh untuk Pengendali Mobil Remote Pemula!

Peningkatan panen komoditas perkebunan dan proyek pemerintah yang mulai berjalan juga menjadi faktor pendorong, namun daya beli masyarakat masih menjadi tantangan utama,” imbuhnya.

Dalam analisis lebih mendalam, penurunan dari 109,9 ke 102,6 ini mencerminkan beberapa faktor, termasuk penurunan daya beli,

penyesuaian permintaan setelah perayaan, dan meningkatnya biaya produksi. Dari lima komponen Indeks Bisnis UMKM, terdapat tiga komponen yang menunjukkan angka di bawah 100.

Indeks terendah terjadi pada volume produksi/penjualan (94,1), nilai penjualan (96,1), dan penggunaan tenaga kerja (99,2).

BACA JUGA:Supratman Hadiri Raker Perdana dengan Komisi XIII, Apa Saja Fokus Kerjanya?

BACA JUGA:Kawasaki Versys 1100 Hadir di IMOS 2024: Pilihan Menarik Untuk Adventure Touring!

Normalisasi permintaan setelah HBKN dan penurunan hasil panen menyebabkan volume produksi dan penjualan UMKM menurun.

Meskipun harga jual rata-rata mengalami kenaikan, penurunan signifikan pada volume produksi berdampak pada nilai penjualan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber