Uni Eropa Tingkatkan Tarif Impor Mobil Listrik China
Uni Eropa Tingkatkan Tarif Impor Mobil Listrik China--ilustrasi pribadi
PALTV.CO.ID - Uni Eropa telah mengumumkan kebijakan peningkatan tarif impor kendaraan listrik asal China dengan besaran tambahan hingga 45,3%.
Keputusan kebijakan peningkatan tarif impor ini bertujuan untuk menyeimbangkan kembali pasar otomotif dalam negeri yang mengalami lonjakan kompetisi dari produsen EV asal China.
Mulai diberlakukan per 30 Oktober 2024, langkah ini menuai berbagai respons, baik dari dalam kawasan Uni Eropa sendiri maupun dari pemerintah China yang merasa langkah ini merugikan kepentingan ekonomi bilateral.
Keputusan tarif baru ini diumumkan setelah serangkaian evaluasi yang dilakukan oleh Komisi Eropa.
BACA JUGA:Calon Gubernur Sumsel Herman Deru Gelar Pelatihan Praktik Bilal Mayit
BACA JUGA:Uang Sudah Diberikan Tapi HP Tidak Diserahkan, Korban Malah Disiram Air Keras!
Berdasarkan laporan CNBC, tarif tambahan ini berlaku secara beragam, di mana Tesla dikenai tambahan tarif sebesar 7,8%, sementara produsen besar China, seperti SAIC, dikenai hingga 35,3%.
Dengan adanya tarif tambahan ini, maka total bea masuk untuk beberapa kendaraan listrik asal China mencapai hampir 45,3%, mengingat bea masuk standar Uni Eropa untuk mobil impor sebesar 10%.
Kebijakan ini telah resmi disetujui oleh perwakilan senior UE pada 29 Oktober, dan akan segera diterbitkan dalam Jurnal Resmi UE.
Penetapan tarif impor tambahan ini didasarkan pada asumsi bahwa produsen China memperoleh berbagai bentuk subsidi dari pemerintah, seperti kemudahan pendanaan, hibah preferensial, serta akses bahan baku dan komponen dengan harga di bawah pasar.
BACA JUGA:Sekda Palembang Sosialisasikan Peraturan Menteri Koperasi dan UKM RI Nomor 2 Tahun 2024
BACA JUGA:DKPP Sumsel Temukan 1 dari 4 Sampel Anggur Shine Muscat Positif Mengandung Bahan Kimia
Dengan adanya subsidi ini, kendaraan listrik buatan China dapat dijual dengan harga lebih rendah di pasar Eropa.
Laporan dari Komisi Eropa menyebutkan bahwa kapasitas produksi EV China mencapai tiga juta unit per tahun, yang berarti dua kali lipat dari total kapasitas pasar Uni Eropa saat ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber