Akankah Insentif Mobil Hybrid Terus Diberikan, Meski Penjualan Sudah Laris Manis

 Akankah Insentif  Mobil Hybrid Terus Diberikan, Meski Penjualan Sudah Laris Manis

Akankah Insentif Mobil Hybrid Terus Diberikan, Meski Penjualan Sudah Laris Manis--ilustrasi pribadi

Agus juga menyoroti bahwa beberapa negara telah memberikan insentif kepada produsen otomotif yang bergerak menuju produksi kendaraan listrik, termasuk mobil hybrid.

Langkah ini bertujuan untuk mendorong investasi dalam teknologi ramah lingkungan dan mengurangi emisi karbon.

Dengan demikian, keberadaan insentif bagi mobil hybrid di Indonesia dianggap sebagai langkah strategis untuk memastikan bahwa produsen tetap tertarik untuk berinvestasi di dalam negeri.

BACA JUGA:Mercedes-Maybach GLS 600 Berpelat DPR Viral di Media Sosial: Intip Harga dan Spesifikasinya

BACA JUGA:Ikatan Bidan Indonesia Sumsel Tingkatkan Silaturahmi di Momen Kemerdekahan HUT RI ke-79

Namun, keputusan untuk tidak memberikan insentif bagi mobil hybrid telah ditegaskan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.

Airlangga menyatakan bahwa tidak akan ada penambahan kebijakan baru untuk sektor otomotif pada tahun 2024.

Termasuk dalam hal pemberian insentif bagi mobil hybrid.

Keputusan ini diambil setelah melalui berbagai pertimbangan, termasuk pertumbuhan penjualan mobil hybrid yang sudah cukup baik tanpa dukungan insentif tambahan.

BACA JUGA: ASN Kemenkumham Sumsel Dapat Suntikan Motivasi Melalui Webinar

BACA JUGA:Cara Memperpanjang Umur Baterai EV dengan Pola Charging yang Tepat

Menanggapi keputusan ini, Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Jongkie Sugiarto, menyatakan bahwa pihaknya menerima keputusan pemerintah tersebut.

Meskipun tidak mendapatkan insentif, Gaikindo tetap optimistis dengan prospek pasar mobil hybrid di Indonesia.

Jongkie menilai bahwa mobil hybrid telah mendapatkan sambutan positif dari masyarakat, bahkan pertumbuhannya mencapai dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.

Menurut Gaikindo, para produsen otomotif atau Agen Pemegang Merek (APM) di Indonesia perlu mencari strategi baru untuk tetap menjaga penjualan mobil hybrid.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber