Perang Israel dan Gaza, Derita Anak-Anak Yang Tak Kunjung Usai

Perang Israel dan Gaza, Derita Anak-Anak Yang Tak Kunjung Usai

Perang Israel dan Gaza, Derita Anak-Anak Yang Tak Kunjung Usai--team_palestina/ig

Perang ini membawa dampak besar bagi anak-anak Gaza. Orang tua berusaha menenangkan anak-anak mereka di tengah pengeboman dan kehancuran.

Seorang ibu berusia 30 tahun menceritakan bagaimana anak-anaknya yang berusia delapan dan dua tahun mengalami muntah-muntah dan mengompol akibat ketakutan.

BACA JUGA:Selain Donald Trump, Inilah Tokoh Dunia Yang Selamat Dari Percobaan Pembunuhan

BACA JUGA:Presiden Erdogan : Israel Harus Dihukum Agar Kekejaman Serupa Tidak Terulang

Dr. Iman Farajallah, seorang psikolog Palestina, menemukan bahwa anak-anak yang selamat dari perang mengalami dampak psikologis, emosional, dan perilaku yang serius, termasuk kegelisahan, kemunduran, dan perilaku kekerasan.

Pendidikan yang Tertunda

Dengan serangan yang terus-menerus, pendidikan di Gaza terganggu, karena banyak sekolah berubah menjadi tempat penampungan sementara.

Hingga pertengahan Juli 2024, UNRWA melaporkan bahwa 70 persen sekolah di Gaza telah dibom selama perang, dan sebagian besar digunakan sebagai tempat penampungan saat diserang. PBB menampung sekitar 400.000 warga Gaza yang terlantar di 278 sekolah dan fasilitas lainnya.

BACA JUGA:Mengenal Lebih Jauh JD Vance, Calon Wapres Amerika Serikat Pendamping Donald Trump

BACA JUGA:Ribuan Ton Sampah di Gaza Jadi Ancaman Besar Bagi Pengungsi

Kekurangan Makanan dan Air

Blokade total Israel terhadap Gaza menyebabkan kekurangan makanan dan air. Tanpa listrik untuk mengoperasikan pompa air, krisis air semakin parah. Warga Gaza memprioritaskan persediaan air yang ada untuk anak-anak mereka, yang lebih rentan terhadap dehidrasi dan kekurangan gizi.

Seorang ahli gizi dari Program Pangan Dunia (WFP) mengungkapkan bahwa sanitasi air yang buruk dapat menyebabkan penyakit diare pada anak-anak, yang merupakan penyebab utama dehidrasi dan kematian balita di seluruh dunia.

Kekurangan makanan juga berdampak pada fungsi kognitif dan tingkat energi anak-anak, dan dalam kasus terburuk, dapat menyebabkan kelaparan dan kematian.

BACA JUGA:Terungkap! Matthew Crook Tembak Donald Trump Memakai Senapan AR-15 Yang Tergolong Canggih

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber