Pulau Sabira: Destinasi Wisata Alam yang Memukau dari Jakarta

Pulau Sabira: Destinasi Wisata Alam yang Memukau dari Jakarta

Pulau Sabira: Destinasi Wisata Alam yang Memukau dari Jakarta--Foto : indonesia.go.id/Pemprov DKI Jakarta

Pulau Sabira memiliki luas sekitar 8,82 hektare dan merupakan bagian dari Kecamatan Kepulauan Seribu Utara. Menurut Lurah Pulau Harapan, Muhammad Yusuf, pulau ini dihuni oleh sekitar 675 orang yang mayoritas adalah suku Bugis.

Sejak 1975, suku Bugis telah menetap di pulau ini dan membangun kehidupan mereka di tengah keindahan alam yang masih asri.

Sebagian besar penduduk Sabira bekerja sebagai nelayan, sedangkan sisanya terlibat dalam perdagangan. Meskipun dulunya banyak rumah panggung khas Bugis, sekarang model tersebut semakin jarang terlihat karena adanya kesepakatan untuk menjaga kelestarian lingkungan pulau.

Saat ini, pulau ini ditutupi oleh pohon-pohon tua seperti ketapan dan randu, serta jalan-jalan yang tertata rapi dengan paving block.

BACA JUGA:Kepulauan Seribu, Eksplorasi Keajaiban Surga Tersembunyi di Pelukan Jakarta

 

Keindahan Alam dan Wisata di Sabira

Sabira dikenal dengan keindahan terumbu karangnya yang luar biasa. Terumbu karang di perairan dangkal pulau ini menyajikan beragam bentuk dan jenis, termasuk Acropora brancing dan encrusting, serta berbagai ikan laut yang menghuni karang-karang tersebut. Pengunjung dapat melakukan snorkeling atau menjelajahi pantai pasir putih di sekitar pulau.

Untuk akomodasi, beberapa penduduk setempat menawarkan kamar sewa dengan tarif antara Rp350.000 hingga Rp500.000 per malam, termasuk makanan tiga kali sehari.

Kamar-kamar ini juga dilengkapi dengan pendingin ruangan, dan fasilitas listrik di pulau ini didukung oleh Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang diresmikan pada tahun 2019, menjamin pasokan listrik 24 jam.

BACA JUGA:Menelusuri Jejak Museum Bahari dan Keindahan Sejarahnya di Tengah Kota Tua Jakarta

 

Mercusuar Noodwachter: Penjaga Utara yang Bersejarah

Salah satu daya tarik utama Pulau Sabira adalah mercusuar Noodwachter yang berdiri megah di sisi timur pulau. Mercusuar yang dibangun pada tahun 1867 oleh pabrik Grosfmederij di Leiden, Belanda ini memiliki tinggi 48 meter dan terbuat dari baja dengan 260 anak tangga.

Mercusuar ini tidak hanya berfungsi sebagai pemandu kapal, tetapi juga menjadi salah satu landmark bersejarah yang menarik untuk dikunjungi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: indonesia.go.id