Pemuda Palembang, Mendaur Ulang Kaleng Bekas Jadi Karya Seni Bernilai Tinggi

Pemuda Palembang, Mendaur Ulang Kaleng Bekas Jadi Karya Seni Bernilai Tinggi

Pemuda Palembang, Mendaur Ulang Kaleng Bekas Jadi Karya Seni Bernilai Tinggi--paltv

PALEMBANG, PALTV.CO.ID,- Ahmad Fauzi, seorang seniman pengrajin yang telah mengabdikan hidupnya untuk mengubah kaleng bekas menjadi karya seni yang menakjubkan, kini menjadi inspirasi bagi banyak orang.

Berbekal kreativitas dan keahlian yang terasah, Fauzi menciptakan suvenir motor mini yang unik dari bahan-bahan yang sering dianggap limbah.

Melalui karyanya, ia tidak hanya menunjukkan keindahan dalam daur ulang, tetapi juga menginspirasi banyak orang untuk melihat nilai dan potensi dalam setiap benda bekas.

Karya-karyanya yang sarat dengan detail dan estetika membuktikan bahwa seni dan inovasi dapat lahir dari barang-barang yang sederhana.

BACA JUGA:Ribuan Ton Sampah di Gaza Jadi Ancaman Besar Bagi Pengungsi

Mayoritas karya seni milik Ojie, sapaan akrabnya, adalah motor-motor klasik, mulai dari Harley Davidson, Vespa, dan lain-lain.

Dalam waktu tiga hari, ia mampu menyelesaikan motor unik dari kaleng bekas ini. Harga yang dibanderol pun bervariasi, mulai dari Rp200.000 hingga Rp1.500.000, tergantung pada tingkat kerumitan dan detailnya.

Salah satu karya yang paling luar biasa menurut Fauzi adalah pembuatan miniatur excavator dari kaleng bekas. Proyek ini memakan waktu hingga satu tahun untuk menyelesaikan setiap detailnya dengan sempurna.


Pemuda Palembang, Mendaur Ulang Kaleng Bekas Jadi Karya Seni Bernilai Tinggi--paltv

"Butuh kesabaran dan ketelitian yang luar biasa untuk menghasilkan karya yang benar-benar memuaskan," ungkap Fauzi. Tidak mengherankan, karyanya menarik perhatian penggemar barang unik dari luar negeri.

BACA JUGA:Kolaborasi Free Fire x Naruto Shippuden Segera Tiba Awal 2025!

Dalam sebuah talkshow di televisi kebanggaan masyarakat Sumatera Selatan, PalTV, Fauzi berbagi pengalamannya dalam program "Halo Palembang" yang dipandu oleh presenter Mangcek Meedun dan Cek Susan. Ia menceritakan perjalanan kreatifnya dan bagaimana ia menemukan passion dalam daur ulang.

"Awalnya, saya hanya iseng mengumpulkan kaleng bekas untuk dijual kembali," kata Fauzi. "Namun, lama-kelamaan saya merasa sayang jika hanya menjualnya sebagai barang rongsokan.

Saya mulai bereksperimen dengan berbagai bentuk dan akhirnya menemukan bahwa kaleng-kaleng ini bisa menjadi karya seni yang menarik."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: