Fenomena Gebrak Bayi, Mitos dan Fakta di Baliknya?
Fenomena Gebrak Bayi--fixabay - photo-graphe (1)
PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Tradisi gebrak bayi adalah salah satu ritual budaya yang dilakukan di beberapa daerah di Indonesia.
Ritual ini melibatkan pukulan lembut atau gebrakan pada punggung bayi yang baru lahir, biasanya dilakukan oleh orang dewasa atau tetua di keluarga.
Namun, seperti halnya banyak tradisi budaya lainnya, gebrak bayi juga diikuti oleh berbagai mitos dan fakta yang terkait dengannya.
Mitos yang sering terkait dengan gebrak bayi adalah kepercayaan bahwa ritual ini akan membuat bayi menjadi kuat dan sehat.
BACA JUGA:3 Unit Sepeda Motor Modifikasi Disiapkan Bantu Atasi Karhutlah di Ogan Ilir
BACA JUGA:Menikmati Drama NPD di Lingkungan Kerja, Enjoy atau Cuekin Aja?
Beberapa orang juga mengatakan bahwa gebrakan tersebut dapat membantu memperkuat tulang belakang bayi dan memperlancar peredaran darah.
Namun, faktanya, gebrak bayi tidak memiliki efek nyata dalam memperkuat tulang belakang atau mempengaruhi kesehatan secara langsung.
Pertumbuhan tulang bayi dipengaruhi oleh faktor genetik dan nutrisi yang baik, bukan oleh pukulan lembut pada punggung.
Selain itu, mitos lain yang terkait dengan gebrak bayi adalah kepercayaan bahwa ritual ini dapat mengusir roh jahat atau melindungi bayi dari gangguan supranatural.
BACA JUGA:Didiskualifikasi di French Open 2023, Aldila Sutjiadi/Miyu Kato Dapat Simpati Penonton
BACA JUGA:Emosi Cinta Diputus, Pemuda Asal Jakarta Sebar VCS Mantan Pacar dengan Keluarga Korban
Meskipun gebrak bayi sering dianggap sebagai bentuk perlindungan spiritual, tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim ini.
Perlindungan terhadap bayi dari gangguan supranatural lebih baik dilakukan melalui perhatian dan kasih sayang dari orang tua, serta menjaga kondisi lingkungan yang aman dan sehat bagi bayi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber