Google Sedang Bereksperimen Dengan Sistem Keamanan Pengenalan Wajah di Kampus Kirkland, Washington

Google Sedang Bereksperimen Dengan Sistem Keamanan Pengenalan Wajah di Kampus Kirkland, Washington

Google Sedang Bereksperimen Dengan Sistem Keamanan Pengenalan Wajah di Kampus Kirkland, Washington--free pik.com

PALEMBANG, PALTV.CO.ID,- Ujicoba sistim keamanan Goggle dengan memastikan data wajah seluruh karyawan, dan berakibat banyak karyawan yang kurang senang, karena alasan privasi.

Google dilaporkan sedang menguji coba sistem keamanan pengenalan wajah di kampus Kirkland untuk meningkatkan keamanan. Hal ini membuat beberapa karyawan khawatir tentang privasi mereka.

Google saat ini sedang bereksperimen dengan sistem keamanan pengenalan wajah di kampus Kirkland, Washington, menurut laporan dari Business Insider.

Sistem baru ini, menurut perusahaan, bertujuan untuk meningkatkan keamanan dengan mencegah akses tidak sah melalui penggunaan kamera dalam ruangan yang mengumpulkan data wajah.

BACA JUGA: Persiapan Monev Capaian Kinerja Semester I Kemenkumham Sumsel Menjadi Prioritas

Laporan tersebut juga menambahkan bahwa perusahaan telah memastikan bahwa data tersebut digunakan untuk mengidentifikasi potensi ancaman keamanan dan tidak disimpan dalam jangka panjang. Namun, tidak semua karyawan senang dengan sistem keamanan baru ini.

Laporan Business Insider mengutip beberapa karyawan yang tidak nyaman dengan gagasan data wajah mereka disimpan.

Misalnya, laporan tersebut mengatakan bahwa seorang karyawan di kantor Kirkland mengungkapkan bahwa mereka mengetahui sistem baru ini melalui berita dan menyatakan kekhawatirannya tentang privasi.

Meskipun kamera menyatu dengan infrastruktur keamanan yang ada, ada rasa tidak nyaman tentang pengumpulan dan potensi penyimpanan data wajah, yang banyak karyawan anggap berharga dan sensitif.

BACA JUGA:Bingung Pilih Smartwatch atau Smartband? Yuk, Simak Perbandingan Lengkapnya

Karyawan di lokasi Kirkland tidak dapat memilih untuk tidak melakukan pemindaian wajah saat masuk, meskipun juru bicara Google menjelaskan bahwa data tersebut hanya digunakan secara real-time dan tidak disimpan.

Awalnya, sistem ini membandingkan data wajah dengan foto lencana ID, tetapi praktik ini telah dihentikan.

Meskipun teknologi ini saat ini eksklusif untuk kampus Kirkland, karyawan ingin tahu apakah teknologi ini akhirnya akan diterapkan lebih luas. Seorang karyawan yang berbasis di San Francisco juga berspekulasi bahwa sistem ini mungkin digunakan untuk memantau kehadiran kantor, meskipun Google telah membantah adanya rencana untuk penggunaan tersebut.

Namun, tidak semua karyawan khawatir tentang teknologi baru ini. Laporan Business Insider juga mengutip seorang karyawan yang berbasis di New York yang tidak menyatakan kekhawatiran privasi. Karyawan tersebut berpikir bahwa sistem pengenalan wajah adalah perpanjangan dari langkah-langkah keamanan yang sudah ada.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber