Produsen Mobil Enggan Berinvestasi dalam Kebijakan Kendaraan Listrik Baru
Produsen Mobil Enggan Berinvestasi dalam Kebijakan Kendaraan Listrik Baru--Istimewa
PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Pemerintah telah meluncurkan kebijakan baru untuk mendorong investasi dalam produksi kendaraan listrik di pasar lokal. Namun beberapa produsen mobil dunia lebih enggan melakukan investasi di negara lain meskipun mendapatkan insentif dan kemudahan.
Kebijakan ini menawarkan keringanan biaya bagi perusahaan yang berkomitmen untuk berinvestasi di sektor manufaktur kendaraan listrik.
Namun, respon dari industri otomotif belum signifikan. Hanya satu produsen mobil Eropa yang menyatakan minatnya dengan menawarkan model baru sebagai bagian dari inisiatif ini.
Kebijakan ini secara khusus menargetkan perusahaan-perusahaan seperti Tesla untuk berinvestasi dalam produksi lokal. Namun, Tesla belum mengambil langkah konkret untuk memanfaatkan kebijakan ini.
BACA JUGA:6 Kesalahan Fatal dalam Membangun Personal Branding yang Sebaiknya Dihindari Sejak Dini
Perusahaan tersebut saat ini sedang mempertimbangkan kembali rencananya di India, mengingat berbagai tantangan global yang mereka hadapi. Salah satu tantangan utama adalah ketidakpastian ekonomi global yang mempengaruhi keputusan investasi mereka.
Vinfast, produsen mobil asal Vietnam, juga menunjukkan minat untuk berinvestasi di India, namun dengan pendekatan yang berbeda.
Perusahaan ini mempertimbangkan untuk meninggalkan kebijakan ini dan fokus pada produksi lokal. Vinfast, yang bersama Tesla dianggap optimis terhadap kebijakan kendaraan listrik baru, kini berpikir bahwa produksi lokal lebih menguntungkan daripada memanfaatkan subsidi tarif impor yang dijanjikan.
Perusahaan melihat bahwa lebih praktis dan efisien untuk memproduksi mobil di pabrik baru mereka di Tamil Nadu.
BACA JUGA:5 Ide Membuat Kerajinan dari Barang Bekas yang Mudah dan Menyenangkan
Daripada mengikuti prosedur kebijakan yang rumit untuk memenuhi syarat mendapatkan manfaat skema kendaraan listrik hanya untuk beberapa ribu unit mobil.
Pendapat ini didukung oleh seorang sumber yang mengetahui situasi tersebut.
Kementerian Industri Berat, yang bertanggung jawab atas industri otomotif, telah mengadakan satu putaran konsultasi dengan produsen mobil mengenai kebijakan ini.
Namun, sejauh ini belum berhasil menarik banyak peserta. Kementerian saat ini sedang mempersiapkan putaran diskusi berikutnya sebelum menyelesaikan kriteria yang diperlukan untuk membuka aplikasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber