Lebih dari 90.000 karyawan IT Kehilangan Pekerjaan Pada Tahun 2024
Lebih dari 90.000 karyawan IT Kehilangan Pekerjaan Pada Tahun 2024--free pik.com
BACA JUGA:Pastikan Layanan Optimal, Divisi Keimigrasian Kemenkumham Sumsel Tinjau Kanim Muara Enim
Kegagalan mengamankan peran baru biasanya mengakibatkan pemutusan hubungan kerja. Metode ini, menurut AIITEU, tersebar luas dan memungkinkan perusahaan untuk mengurangi tenaga kerja secara diam-diam, menghindari sorotan publik dan potensi reaksi balik.
Menurut laporan lain dari Dewan Karyawan Teknologi Informasi Baru (NITES), sekitar 2.000 hingga 3.000 karyawan dipecat secara diam-diam dalam lima bulan pertama tahun 2024 dari perusahaan layanan TI terkemuka di India.
"Ada berbagai cara di mana perusahaan memecat karyawan, dan mereka yang menolak akan segera diberhentikan.
Begitu surat pemberhentian Anda menandai Anda sebagai 'diberhentikan', maka akan sangat sulit bagi orang tersebut untuk menemukan pekerjaan lain," kata Presiden NITES Harpreet Singh Saluja kepada Moneycontrol.
BACA JUGA:Sinyal Bahaya! Kenali Tanda-Tanda Oli yang Perlu Diganti dengan Segera
PHK diam-diam bukanlah pemecatan diam-diam. Perlu dicatat, konsep PHK diam-diam sering dikacaukan dengan pemecatan diam-diam.
Meskipun keduanya melibatkan tekanan pada karyawan untuk keluar, mereka berbeda dalam pelaksanaannya. Dalam PHK diam-diam, perusahaan biasanya memberikan periode pemberitahuan kepada karyawan, memungkinkan mereka waktu untuk bertransisi.
Dalam pemecatan diam-diam, di sisi lain, perusahaan membuat peran karyawan semakin tidak diinginkan, baik dengan membebani mereka dengan tugas, menugaskan tugas yang tidak signifikan, atau memberikan ulasan kinerja yang buruk. Ini, pada gilirannya, memaksa karyawan untuk mengundurkan diri.
Namun demikian, PHK diam-diam juga berdampak signifikan pada karyawan.
BACA JUGA:Kemenkumham Sumsel Lakukan Monev, Pastikan Kualitas Layanan Bantuan Hukum di Lapas
Banyak karyawan yang melalui proses ini ditempatkan pada rencana peningkatan kinerja (PIP), di mana mereka harus dengan cepat membuktikan kemampuan mereka untuk menghindari pemutusan hubungan kerja.
Hal ini seringkali mengakibatkan stres dan ketidakamanan pekerjaan, terutama bagi mereka yang tidak dapat mengamankan peran baru di dalam perusahaan.
Menurut laporan, karyawan yang berpengalaman dan berpenghasilan lebih tinggi sangat rentan dalam PHK diam-diam, karena perusahaan menargetkan mereka untuk mengurangi biaya.
Sekarang, saat industri teknologi terus menghadapi masa-masa sulit ini, meningkatnya PHK diam-diam menimbulkan tantangan signifikan bagi karyawan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber