Harga Mobil Listrik Bekas Terjun Bebas: Ini Alasannya!
![Harga Mobil Listrik Bekas Terjun Bebas: Ini Alasannya!](https://paltv.disway.id/upload/0a5790b3ef55fd84995bdd0105d2d225.jpg)
Harga Mobil Listrik Bekas Terjun Bebas: Ini Alasannya!--Istimewa
PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Meskipun mobil listrik memiliki harga jual yang tinggi saat baru diluncurkan, kenyataannya harga mobil listrik bekas mengalami penurunan drastis.
Fenomena ini tampak nyata di berbagai situs jual beli mobil bekas, di mana depresiasi nilai mobil listrik bekas sangat signifikan.
Calvin, pemilik showroom Fatmawati Jaya Motor, menjelaskan bahwa keraguan konsumen menjadi faktor utama mengapa mobil listrik bekas sulit terjual. Selain itu, ia menambahkan bahwa konsumen lebih memilih mobil listrik baru dibandingkan bekas, dengan alasan keamanan dan kondisi baterai yang lebih terjamin.
Sebagai contoh, Calvin menyebutkan bahwa harga Wuling Air ev bekas mengalami penurunan yang signifikan. "Konsumen berpikir daripada beli bekas lebih memilih menambah sedikit dan mendapatkan kondisi baru," jelasnya.
BACA JUGA:3 Direktur PTABS Diperiksa Kejati Sumsel Terkait Penyidikan Dugaan Korupsi Penambangan Batubara
Hal ini menunjukkan bahwa kepercayaan konsumen terhadap mobil listrik bekas masih rendah, terutama terkait dengan umur baterai dan biaya penggantian baterai yang tinggi.
Selain itu, Prayudi Adi, pemilik dealer mobil bekas IEV Autosales, mengungkapkan bahwa trauma konsumen terkait komponen baterai menjadi kendala utama.
Trauma ini disebabkan oleh pengalaman buruk konsumen sebelumnya dengan mobil hybrid yang memiliki biaya penggantian baterai yang tinggi, sehingga menambah keraguan dalam membeli mobil listrik bekas.
Dari perspektif lain, Daniel Soegianto, pemilik showroom Auto High di Bintaro, Tangerang Selatan, menjelaskan bahwa pertimbangan konsumen dan lembaga pembiayaan sangat selektif dalam memilih mobil listrik.
"Saat ini harga bekas mobil listrik cenderung terjun bebas. Untuk mobil bensin perusahaan pembiayaan punya paket kredit dp ringan. Sedangkan untuk mobil listrik mereka minta dp besar untuk dibiayai," ujar Daniel.
Kondisi ini semakin memperburuk pasar mobil listrik bekas, karena pembiayaan menjadi lebih sulit diakses oleh konsumen.
Daniel juga menambahkan bahwa meskipun mobil listrik bekas rata-rata masih dalam masa garansi, kekhawatiran konsumen tetap ada mengenai nilai jual kembali setelah garansi habis. "Benar rata-rata masih warranty, mungkin kekhawatiran setelah warranty habis bagaimana nilai jual kembalinya," katanya.
Selain itu, pasar mobil listrik di Indonesia belum terlalu besar, dan sebagian besar pembeli mobil listrik bukanlah pembeli mobil pertama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber