Awas Post-Concert Depression, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya!

Awas Post-Concert Depression, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya!

Awas Post-Concert Depression, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya!--Sumber fhoto : dokumentasi kementrian pariwisata

PALEMBANG, PALTV.CO.ID- Post-concert depression adalah kondisi emosional dimana seseorang merasa sedih dan hampa setelah menghadiri sebuah konser

Meskipun tidak dikategorikan sebagai gangguan kesehatan mental, penting untuk menangani post-concert depression dengan tepat agar tidak mempengaruhi kesehatan psikis secara keseluruhan. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai post-concert depression.

Apa itu Post-Concert Depression (PCD)?

Post-concert depression adalah perasaan sedih yang muncul beberapa hari atau segera setelah menonton konser yang telah lama dinantikan. Meski tidak menyenangkan, perlu dipahami bahwa post-concert depression adalah bagian dari pengalaman menonton konser itu sendiri.

Fase ini merupakan proses adaptasi dari antusiasme dan kegembiraan sebelum dan selama konser, kembali ke rutinitas sehari-hari. Ketidakpastian kapan bisa merasakan euforia tersebut lagi membuat perasaan sedih hingga depresi muncul. 

BACA JUGA:Air Terjun Mangku Sakti: Keindahan Tersembunyi di Lombok Timur

Namun, menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders 5th Edition (DSM-5), post-concert depression tidak termasuk dalam kategori gangguan kesehatan mental.

Penyebab Post-Concert Depression

Post-concert depression dipicu oleh lonjakan perasaan bahagia dan bersemangat (euforia) saat menantikan dan menghadiri konser. 

Selama periode ini, otak menghasilkan hormon endorfin dan dopamin yang menimbulkan perasaan bahagia. 

Setelah konser selesai, produksi hormon ini menurun drastis, menyebabkan perasaan sedih, hampa, dan depresi.

BACA JUGA:Audi RS6 E-Tron: Yang di Ketahui Tentang Sedan Super Listrik 805 HP

Beberapa faktor yang sering menyebabkan seseorang mengalami post-concert depression antara lain:

• Tercapainya salah satu tujuan hidup, yang bisa menimbulkan perasaan kehilangan setelah tujuan tersebut tercapai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: