Menelusuri Sejarah di Benteng Amsterdam, Maluku

Menelusuri Sejarah di Benteng Amsterdam, Maluku

Menelusuri Sejarah di Benteng Amsterdam, Maluku--Instagram\ ed.shotzz

PALEMBANG, PALTV.CO.ID,-  Benteng peninggalan Belanda yang terletak di perbatasan Negeri Hila dan Negeri Kaitetu, Kecamatan Leihitu, sekitar 42 kilometer dari Kota Ambon.

Pemandangan indah dari pantai dengan laut hijau toska yang tenang serta perbukitan Pulau Seram di depannya menjadi salah satu suguhan keindahan alam Maluku yang mempesona sebagai bonus saat berkunjung ke Benteng Amsterdam.

Bangunan tinggi berwarna putih ini sudah berdiri selama ratusan tahun dan merupakan benteng kedua yang dibangun Belanda, menjadi saksi penguasaan kongsi dagang Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC) yang berkembang dan memonopoli perdagangan rempah di kawasan Asia pada masa itu.

Pada awalnya, Benteng Amsterdam dibangun oleh Portugis pada tahun 1512 dipimpin oleh Fransisco Serrao sebagai loji atau gudang tempat menyimpan rempah pala dan cengkih.

BACA JUGA:Air Terjun Mangku Sakti: Keindahan Tersembunyi di Lombok Timur

Namun, pada tahun 1605, Belanda mengambil alih dan mengubahnya menjadi benteng pertahanan. Konstruksi bangunan ini berbentuk segi empat dengan tiga lantai; lantai dasar terbuat dari batu merah, sementara lantai dua dan tiga terbuat dari kayu dengan akses tangga kayu menuju ke atas.

Setiap sisi bangunan memiliki jendela, dan di lantai satu tepat setelah pintu masuk terdapat prasasti dengan lambang Departemen Pendidikan dan Kebudayaan yang bertuliskan "Benteng Amsterdam mulai dibangun oleh Gerrard Demmer pada 1642".

Di ujung bangunan terdapat sebuah menara pengintai, sementara lantai tiga digunakan sebagai pos pemantau.

Atap benteng berbentuk limas dari seng, dan di sekeliling bangunan terdapat pagar beton. Meskipun bangunan sempat rusak pada tahun 1991.

BACA JUGA:Audi RS6 E-Tron: Yang di Ketahui Tentang Sedan Super Listrik 805 HP

Pemerintah melalui Departemen Pendidikan dan Kebudayaan melakukan pemugaran berdasarkan gambar dalam buku "Beschreiving van Ambonian" karya Francois Valantyn.

Secara umum, kondisi benteng ini cukup terawat dan sangat strategis sebagai salah satu destinasi wisata sejarah di Maluku.

Selain sejarahnya yang kaya, pengunjung juga bisa menikmati keindahan Pantai Hila dengan laut yang tenang dan pemandangan Pulau Seram yang terlihat dari kejauhan.

Benteng Amsterdam adalah saksi bagaimana komoditas rempah membuat bangsa Eropa tertarik menjadikan daerah ini sebagai tujuan untuk menjalankan misi 3G: gold (mencari kekayaan dengan berdagang), glory (mencari kejayaan dengan memperluas daerah jajahan), dan gospel (penyebaran agama).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber