Dominasi Penjualan Toyota April 2024, Masih Dipegang Rush dan Innova Zenix

Dominasi Penjualan Toyota April 2024, Masih Dipegang Rush dan Innova Zenix

Dominasi Penjualan Toyota April 2024, Masih Dipegang Rush dan Innova Zenix--pixabay.com

PALEMBANG, PALTV.CO.ID,- Anton Jimmi Suwandy, Direktur Pemasaran Toyota-Astra Motor, mengungkapkan bahwa meskipun penjualan Toyota mengalami penurunan pada bulan April 2024.

Model-model seperti Rush dan Innova Zenix tetap menjadi primadona di mata konsumen.

Anton menjelaskan bahwa model-model dengan kapasitas tujuh penumpang atau yang dikenal dengan sebutan 7-seater masih menjadi favorit konsumen dalam beberapa tahun terakhir.

Secara spesifik, mobil Rush menjadi model yang paling diminati dengan penjualan wholesales mencapai sekitar 3.000 unit.

BACA JUGA:Pameran Kemajuan Teknologi Peninjauan Mendalam atas Mobil Listrik MG ES EV di IIMS 2024

Sementara itu, Kijang Innova Zenix juga mendapat perhatian yang signifikan dengan penjualan sekitar 2.800 unit, diikuti oleh Avanza dengan penjualan sekitar 2.600 unit.

Data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan bahwa total penjualan Toyota secara wholesales mencapai 80.856 unit sepanjang Januari hingga April 2024.

Mengalami penurunan sebesar 24,65% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yang mencapai 107.295 unit.

Meskipun mengalami penurunan, Toyota tetap mempertahankan posisinya sebagai pemimpin penjualan domestik dengan pangsa pasar wholesales mencapai 30,7% dari total pasar nasional.

BACA JUGA:Kutukan Calonarang, Film Horor Paling Menyeramkan Tahun Ini Siap Menghantui Juni 2024!

Namun, pada bulan April 2024, penjualan menurun menjadi 15.201 unit, turun sebesar 29,35% dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 21.518 unit.

Anton menjelaskan bahwa salah satu faktor utama dari penurunan penjualan tersebut adalah adanya libur panjang yang terjadi bersamaan dengan Hari Raya Idul Fitri 2024 yang membuat jumlah hari kerja efektif pada bulan April 2024 hanya kurang dari dua pekan.

Hal ini berdampak pada aktivitas jual-beli yang tidak maksimal karena terpotong oleh libur panjang tersebut.

Selain itu, koreksi yang signifikan hingga mencapai 50% juga terlihat dari sisi market, yang menjadi faktor penting dalam penurunan penjualan di bulan April.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber