Memahami Tantangan dan Peluang Mobil Listrik di Indonesia

Memahami Tantangan dan Peluang Mobil Listrik di Indonesia

Memahami Tantangan dan Peluang Mobil Listrik di Indonesia--Istimewa

PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Mobil listrik telah menjadi sorotan utama dalam industri otomotif Indonesia, menjanjikan mobilitas yang lebih ramah lingkungan dan efisien dalam penggunaan energi.

Namun, di balik beragamnya pilihan mobil listrik yang tersedia, ada tantangan tersendiri yang perlu dipahami, terutama terkait infrastruktur pengisian dan kapasitas listrik rumah.

Pertama-tama, kendala utama yang dihadapi adalah ketersediaan daya listrik rumah yang memadai.

Meskipun sebagian besar mobil listrik dapat diisi daya menggunakan arus AC rumah tangga, kebutuhan daya minimum yang dibutuhkan tetap menjadi batasan bagi sebagian pengguna.

BACA JUGA:Alhamdullilah, Ratusan Jemaah Calon Haji Terbang Perdana ke Madinah dari Bandara SMB II Palembang

Dengan persyaratan minimal 2.200 watt untuk pengisian, tidak semua rumah memiliki kapasitas listrik yang mencukupi.

Bahkan, bagi rumah dengan daya listrik hanya 900 watt atau 1.300 watt, memiliki mobil listrik bisa menjadi tantangan yang sulit diatasi, kecuali dengan menaikkan kapasitas daya rumah.

Namun, upaya untuk memfasilitasi penggunaan mobil listrik semakin meningkat. Beberapa produsen telah menawarkan program khusus untuk meningkatkan kapasitas listrik rumah guna mendukung pengisian mobil listrik.

Hal ini menciptakan peluang bagi lebih banyak orang untuk memanfaatkan teknologi ramah lingkungan ini.

BACA JUGA:Rumah tahfiz Dari Izzatuna Menjaga Masa Depan Anak-anak Penerus Umat

Selain itu, ada juga pertimbangan terkait jarak tempuh dan kapasitas baterai mobil listrik. Mobil dengan jarak tempuh yang lebih jauh umumnya memiliki baterai yang lebih besar, yang membutuhkan asupan listrik yang lebih tinggi untuk pengisian.

Misalnya, untuk mobil seperti Hyundai Ioniq 5 dengan jarak tempuh di atas 400 kilometer, dibutuhkan minimal 2.600 watt daya listrik rumah tangga untuk pengisian.

Ini menunjukkan perlunya infrastruktur listrik yang memadai untuk mendukung adopsi mobil listrik dengan jarak tempuh yang lebih besar.

Dalam konteks ini, kerjasama antara produsen mobil listrik dan penyedia listrik seperti PLN (Persero) menjadi penting.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber