Kecelakaan Fatal Dengan Aito yang Didukung Huawei Menyoroti Masalah Kolaborasi Lintas Merek di Tiongkok

Kecelakaan Fatal Dengan Aito yang Didukung Huawei Menyoroti Masalah Kolaborasi Lintas Merek di Tiongkok

Kecelakaan Fatal Dengan Aito yang Didukung Huawei Menyoroti Masalah Kolaborasi Lintas Merek di Tiongkok--Foto : Sebastian Bell

PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Kecelakaan mobil tragis di Tiongkok yang merenggut tiga nyawa telah memicu kekhawatiran tentang potensi kesenjangan dalam akuntabilitas dalam industri otomotif dalam negeri.

Kekhawatiran ini berasal dari masuknya raksasa teknologi yang berkolaborasi dengan produsen mobil mapan.

Kecelakaan itu terjadi pada hari Jumat, 26 April, ketika sebuah mobil Aito M7 Plus menabrak bagian belakang truk air yang bergerak lambat di jalan raya di Yungcheng, sebuah kota di utara Tiongkok.

SUV tersebut diproduksi oleh Aito, anak perusahaan Seres Group, dengan bantuan teknologi dan pemasaran dari raksasa ponsel pintar Huawei, dan pemasok yang lebih tradisional, seperti Bosch.

BACA JUGA:Melangkah ke Masa Depan Wuling Cloud EV dan Revolusi Mobilitas Listrik di Indonesia

Beberapa saat menjelang kecelakaan, M7 Plus melaju dengan kecepatan 71 mph (115 km/jam), dan setelah kejadian tersebut, kendaraan tersebut dilalap api, yang mengakibatkan kematian tiga orang, termasuk seorang berusia dua tahun. anak tua, lapor Caixin.

Sayangnya, banyak detail seputar kecelakaan itu sendiri yang masih belum diketahui, dan sulit mendapatkan jawabannya.

Misalnya, seorang anggota keluarga penumpang M7 Plus yang tewas dalam kecelakaan itu bertanya mengapa sistem pengereman darurat otomatis (AEB) tidak berfungsi pada saat ini.

Dalam postingan yang telah dihapus, Huawei mengklaim bahwa mobil tersebut telah dilengkapi dengan sistem yang dikembangkan oleh Bosch dan SUV tersebut melaju lebih cepat daripada yang dirancang untuk berfungsi. Namun pemasok asal Jerman itu membantah memberikan sistem keselamatan pada M7 Plus.

BACA JUGA:Optimalkan Penggunaan Fitur Pengisian Daya Ponsel di Motor: Tips agar Aki Tetap Awet

Beberapa orang juga menuduh bahwa airbag kendaraan gagal mengembang dengan benar, klaim yang dibantah oleh merek Aito. Sementara itu, pihak keluarga menegaskan bahwa pintu tidak terbuka setelah kecelakaan terjadi, sehingga menghambat upaya untuk mengeluarkan penumpang dari kendaraan.

“Pada tanggal 26 April 2024, sekitar pukul 16.34, sebuah Aito M7 Plus mengalami kecelakaan lalu lintas serius di Yuncheng, Shanxi,” kata Aito dalam sebuah pernyataan. “Kami sangat berduka atas jatuhnya korban dalam kecelakaan tersebut dan menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada keluarga korban. Menurut peraturan manajemen akses data platform nasional, kendaraan tersebut melaju dengan kecepatan 115 km/jam pada saat kecelakaan terjadi. Airbag mengembang secara normal, dan power battery pack berfungsi seperti yang diharapkan”.

Insiden ini masih dalam penyelidikan, dan Aito berkomitmen untuk bekerja sama dengan polisi. “Kami secara aktif berkolaborasi dengan departemen polisi lalu lintas setempat untuk menyelidiki kecelakaan tersebut, menyediakan semua data yang diperlukan untuk menentukan penyebabnya dan menawarkan dukungan penuh kepada keluarga mereka yang terlibat.” kata perusahaan itu.

BACA JUGA:Bagi Kamu Hobi dengan Otomotif, Berikut 10 Peluang Bisnis Otomotif yang Menjanjikan Nomor 5 Minim Resiko

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber