Ternyata ini alasan Honda Tidak Membangkitkan Honda Tiger Lagi Sama Honda?
Kenapa Honda Tiger Tidak Dibangkitkan Lagi Sama Honda Padahal Ini Motor Laku Dan Legend --Foto : tangkapan layar youtube.com @FUSEBOXMOTO
PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Pada awal tahun 2000-an, saat saya masih duduk di bangku SD, terdapat satu motor yang secara konsisten mendapatkan sorotan, meskipun terkesan sebagai motor yang umumnya digunakan oleh para bapak-bapak.
Motor ini terlihat keren, mewah, dan sporty, ditambah lagi dengan suaranya yang khas. Motor yang dimaksud adalah Honda Tiger.
Honda Tiger menjadi simbol status sosial di kalangan masyarakat pada masa itu. Sebuah citra yang begitu melekat erat dengan motor yang kencang ini, menjadi pilihan tidak hanya bagi para orang tua atau "om-om", tetapi juga bagi anak-anak muda yang mencari sensasi berkendara yang berbeda. Namun, meskipun motor ini sukses dalam penjualannya, Honda justru memutuskan untuk menghentikan produksi Honda Tiger.
Sejarah Honda Tiger di Indonesia telah mengalami beberapa perubahan desain sejak pertama kali dirilis pada tahun 1993. Desainnya terus diperbarui untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Generasi pertama Honda Tiger, yang dikenal dengan kode GL 200 atau sering disebut Tiger 2000, memiliki desain yang timeless dan sangat diminati pada masanya. Namun, meskipun desainnya memukau, peningkatan pada bagian mesin terbilang minim.
BACA JUGA:Ternyata ini Alasan Kenapa Yamaha Nmax Lebih Laku Dari Honda PCX
Generasi selanjutnya dari Honda Tiger terus mengalami evolusi dalam desain dan fitur. Mulai dari penyegaran tampilan hingga perubahan pada bagian mesin dan teknologi yang diterapkan. Namun, pada tahun 2013, Honda memutuskan untuk menghentikan produksi Honda Tiger di Indonesia.
Salah satu alasan utama penghentian produksi Honda Tiger adalah karena Honda ingin menggunakan mesin injeksi pada semua line-up motornya untuk memenuhi standar emisi Euro 3 yang ditetapkan pemerintah. Honda Tiger, yang pada saat itu masih menggunakan sistem karburator, tidak lagi sesuai dengan regulasi tersebut.
Selain itu, pasar motor sport di Indonesia juga telah mengalami pergeseran, terutama setelah munculnya kompetitor baru seperti Kawasaki dengan Ninja 250.
Honda juga mungkin merasa bahwa comeback Honda Tiger bisa menjadi risiko bisnis yang cukup besar. Pasar motor di Indonesia sangat dinamis, dan kegagalan dalam memprediksi tren pasar dapat berdampak buruk pada bisnis mereka. Mereka juga harus mempertimbangkan desain yang akan diterima oleh masyarakat Indonesia, apakah mereka akan memilih desain asli Honda Tiger yang klasik atau mencoba mengadopsi desain yang lebih modern seperti pada CB300.
BACA JUGA:Marc Marquez Tekanan di Gresini & Honda Sama Besar, Pengalaman Baru 11 Tahun dengan Repsol Honda
Selain itu, pertimbangan terkait dengan harga juga menjadi faktor penting. Dengan menggunakan mesin 200 cc, Honda harus memastikan bahwa harga Honda Tiger yang dibangkitkan kembali akan tetap bersaing di pasaran. Jika harganya terlalu tinggi, bisa jadi motor ini tidak akan diminati oleh konsumen. Namun, jika terlalu rendah, Honda akan mengalami kerugian dalam produksinya.
Dengan pertimbangan-pertimbangan tersebut, Honda memutuskan untuk tidak menghidupkan kembali Honda Tiger hingga saat ini. Meskipun banyak penggemar Honda Tiger yang masih berharap agar motor ini dibangkitkan kembali, keputusan akhir tetap berada di tangan Honda. Bagaimanapun juga, keputusan tersebut harus diambil dengan hati-hati mengingat kompleksitas pasar motor di Indonesia yang terus berubah.
Dalam melanjutkan pembahasan mengenai keputusan Honda untuk tidak menghidupkan kembali Honda Tiger, terdapat beberapa faktor tambahan yang perlu dipertimbangkan. Salah satunya adalah persaingan yang semakin ketat di pasar motor Indonesia.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, kehadiran kompetitor baru di segmen motor sport telah mengubah dinamika pasar. Model-model baru dengan teknologi canggih dan desain yang menarik telah memperluas pilihan konsumen. Hal ini membuat Honda harus berjuang lebih keras untuk mempertahankan posisinya di pasar.
BACA JUGA:Honda ADV350, Skutik Adventure dengan Desain Canggih dan Performa Mumpuni
Selain itu, tren penggunaan motor di Indonesia juga telah berubah. Jika pada masa lalu, Honda Tiger menjadi simbol status sosial dan identitas bagi sebagian masyarakat, kini preferensi konsumen telah bergeser. Banyak konsumen yang lebih memilih motor dengan fitur-fitur modern, efisiensi bahan bakar yang lebih baik, dan daya tarik yang lebih trendy.
Dengan melihat tren pasar yang terus berubah dan meningkatnya persaingan di industri otomotif, Honda mungkin lebih memilih untuk fokus pada pengembangan produk-produk baru yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen masa kini. Ini termasuk pengembangan motor dengan teknologi injeksi yang lebih efisien dan ramah lingkungan, serta desain yang menarik dan inovatif.
Selain itu, aspek ekonomi juga turut memengaruhi keputusan Honda. Pengembangan dan produksi motor baru membutuhkan investasi yang besar, baik dari segi waktu maupun biaya. Honda harus memastikan bahwa setiap langkah yang diambil akan menghasilkan keuntungan yang memadai untuk menjaga kelangsungan bisnis mereka.
Meskipun banyak penggemar Honda Tiger yang masih berharap agar motor tersebut dibangkitkan kembali, keputusan untuk tidak melakukannya mungkin juga merupakan strategi bisnis yang masuk akal bagi Honda.
BACA JUGA:Honda ADV350, Skutik Adventure dengan Desain Canggih dan Performa Mumpuni
Mereka harus memastikan bahwa setiap produk yang mereka luncurkan dapat bersaing di pasar yang semakin kompetitif dan dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan serta konsumen.
Dengan demikian, sementara Honda Tiger tetap menjadi legenda dalam sejarah motor di Indonesia, keputusan untuk tidak menghidupkannya kembali adalah hasil dari pertimbangan yang kompleks dan matang yang dilakukan oleh Honda sebagai perusahaan otomotif terkemuka di dunia.
Mereka terus berupaya untuk menghadirkan produk-produk inovatif yang dapat memenuhi kebutuhan dan ekspektasi konsumen masa kini, sambil tetap menghargai warisan dan sejarah dari model-model legendaris seperti Honda Tiger.
Jadi, meskipun Honda Tiger telah menjadi legenda dalam sejarah motor di Indonesia, keputusan untuk tidak menghidupkannya kembali tampaknya telah dipertimbangkan dengan matang oleh pihak Honda. Mereka harus memastikan bahwa langkah bisnis mereka selaras dengan tren pasar dan dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi perusahaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: youtube.com @fuseboxmoto