Sejarah Priode Masa Lampau Sampai Sekarang di Bumi Sriwijaya

Sejarah Priode Masa Lampau Sampai Sekarang di Bumi Sriwijaya

Sejarah Priode Masa Lampau Sampai Sekarang di Bumi Sriwijaya--Foto : [email protected]

Chen ditangkap dan dieksekusi di depan umum di Nanjing pada tahun 1407. Perdamaian akhirnya dipulihkan di Selat Malaka ketika Shi Jinqing dilantik sebagai penguasa baru Palembang dan sekutu jauh yang mengakui Ming dimasukkan ke dalam sistem. kedaulatan versus pengakuan diplomatik, perlindungan hak militer dan hak komersial.

BACA JUGA:Taman Kemesraan: Perjalanan Menuju Keindahan Alam dan Budaya Malang

 

Periode Kesultanan Palembang

Kota bertembok Palembang, kota bertembok dengan tiga benteng, pada tahun 1682. Setelah Kesultanan Demak jatuh ke tangan Kerajaan Pajang, pemimpin Demak Gething Suro dan para pengikutnya melarikan diri ke Palembang dan menetap di istana baru.

Islam menjadi dominan di Palembang sejak saat itu. Masjid Agung Palembang dibangun pada tahun 1738 pada masa pemerintahan Sultan Mahmud Badaruddin I Jaya Wikrama, dan selesai pada tahun 1748.

Desa-desa tumbuh di tepian Sungai Musi, dan beberapa rumah dibangun di atas rakit. Kesultanan mengeluarkan dekrit yang membagi Seberang Ilir, sungai terendah tempat keraton berada, untuk penduduk Palembang, daerah di seberang sungai depan keraton adalah Seberang Ulu.

BACA JUGA:Keelokan yang Menghanyutkan Klenteng Sanggar Agung

 

Periode revolusi kemerdekaan

Pada tanggal 8 Oktober 1945, Adnan Kapau Gani, warga Sumatera Selatan, dan seluruh perwira Gunseibu, mengibarkan bendera Indonesia dalam sebuah upacara. Pada hari itu diumumkan bahwa wilayah Palembang berada di bawah kendali Partai Republik.

Palembang merupakan tempat terjadinya pertempuran antara pasukan Republik dan Belanda pada tanggal 1 Januari hingga 5 Januari 1947, yang disebut Pertempuran Lima Hari Lima malam. perang kota itu diduduki oleh Belanda.

Selama perang terdapat tiga wilayah: Front Iliria Timur, Front Iliria Barat, dan Front Ulu. Pertempuran berakhir dengan gencatan senjata, memaksa pasukan Republik mundur 20 kilometer (12 mil) dari Palembang.

BACA JUGA:Jelajahi Keindahan Alam Sulawesi Selatan, Petualangan Baru Menuju Maros dengan Rute Segar!

Selama pendudukan, Belanda mendirikan Negara Federal Sumatera Selatan pada bulan September 1948.[ 30] Setelah penyerahan kedaulatan pada tanggal 27 Desember 1949, Sumatera Selatan dan provinsi-provinsi lainnya membentuk Negara Republik Indonesia Serikat sementara, namun provinsi-provinsi tersebut dibubarkan dan diintegrasikan kembali ke dalam negara kesatuan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus. 1950.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber