Gara-Gara Pajak Tinggi Harga Mobil Listrik di Indonesia Lebih Mahal Dari Malaysia

Gara-Gara Pajak Tinggi Harga Mobil Listrik di Indonesia Lebih Mahal Dari Malaysia

Gara-Gara Pajak Tinggi Harga Mobil Listrik di Indonesia Lebih Mahal Dari Malaysia-said prakata-ilustrasi pribadi

PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Pasar mobil listrik di Indonesia semakin berkembang, namun perbandingan harga dengan negara tetangga seperti Malaysia menunjukkan perbedaan yang signifikan.

Sebagai contoh, BMW iX, mobil listrik premium dari BMW, dijual dengan perbedaan harga yang mencolok antara kedua negara.

Di Malaysia, BMW iX varian xDrive40 Sport dihargai MYR 475.690 atau sekitar Rp 1,586 miliar. Sementara di Indonesia, mobil yang sama dibanderol dengan harga yang jauh lebih tinggi, yaitu Rp 2,367 miliar.

Perbandingan ini menggambarkan perbedaan yang mencolok, terutama jika melihat varian entry level, di mana BMW iX1 varian eDrive30 di Malaysia dijual dengan harga MYR 275.800 atau setara Rp 919 jutaan, sedangkan di Indonesia, varian iX1 eDrive20 dihargai Rp 1,447 miliar.

BACA JUGA:Memahami MAF Sensor Mobil Untuk Hindari Kerusakan Mesin

Direktur Penjualan BMW Group Indonesia, Ariefin Makaminan, menjelaskan bahwa perbedaan harga ini disebabkan oleh insentif pajak yang berbeda antara kedua negara.

Pemerintah Malaysia memberikan keringanan pajak hingga sekitar 50 persen, sementara di Indonesia, insentif serupa tidak tersedia.

Menurut penuturan Ariefin dalam acara peluncuran BMW iX1 di Jakarta, insentif dari pemerintah Malaysia sendiri diberikan, sehingga sebenarnya potongan pajak hampir mencapai 50 persen di sana.

Di Indonesia, keuntungan semacam itu tidak dapat diperoleh. Oleh karena itu, perbedaan harga antara iX1 di Indonesia dan Malaysia sangat signifikan.

BACA JUGA:Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim Mengungkapkan Agresi Israel di Gaza Bukan Masalah Houthi

Namun, perbedaan harga ini tampaknya hanya berlaku pada segmen mobil listrik. Jika melihat daftar harga mobil bermesin bensin BMW di Malaysia, seperti BMW Z4 eDrive30i M Sport, harganya mirip dengan di Indonesia.

Sehingga, perbedaan insentif pajak antara kedua negara hanya memengaruhi pasar mobil listrik secara khusus.

Perkembangan ini menyoroti perlunya peninjauan kembali kebijakan pajak terkait mobil listrik di Indonesia, agar dapat meningkatkan daya saing dan merangsang pertumbuhan pasar mobil ramah lingkungan.

Meskipun perbedaan harga mobil BMW listrik antara Indonesia dan Malaysia terbilang mencolok, tampaknya perbedaan ini hanya bersifat spesifik pada segmen mobil listrik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber