50 Kasus Demam Berdarah Dengue Terjadi di OKU selama Januari 2024, Pemkab OKU Lakukan Fogging Masal

50 Kasus Demam Berdarah Dengue Terjadi di OKU selama Januari 2024, Pemkab OKU Lakukan Fogging Masal

Tingginya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten OKU, membuat Pemkab setempat melakukan fogging massal, Selasa (23/1/2024).-Ari Pranika-PALTV

OKU, PALTV.CO.ID - Untuk memberantas sarang nyamuk Aedes aegypti dan memutus mata rantai penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD), Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) melalui Dinas Kesehatan melakukan fogging massal pada hari Selasa, 23 Januari 2024. Fogging difokuskan di puluhan sekolah yang berada di dalam Kota Baturaja.

Sekda Kabupaten OKU Darmawan Irianto saat meninjau pelaksanaan fogging mengungkapkan, fogging tersebut merupakan bentuk keseriusan Pemkab OKU dalam penanganan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten OKU.

Selain melakukan fogging massal, Pemkab OKU juga terus menggalakkan kegiatan Jum’at bersih.

"Pemkab OKU serius dalam upaya pemberantasan Demam Berdarah Dengue yang terjadi di Kabupaten OKU. Fogging ini kita fokuskan di sekolah yang ada di dalam Kota Baturaja," ujar Darmawan Irianto.

BACA JUGA: Diserang Binatang Buas Kaki Petani Kopi di Kabupaten OKU Putus

Dikatakan Darmawan, fogging masal tersebut nantinya akan dilakukan menyeluruh di wilayah Kabupaten OKU, dengan melibatkan seluruh OPTD Puskesmas yang ada di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten OKU.

Sementara itu di lokasi yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten OKU Deddy Wijaya menambahkan, di Kabupaten OKU sendiri sudah lebih 50 kasus suspek Demam Berdarah Dengue terjadi di bulan Januari ini dengan satu orang meninggal dunia.

Data tersebut baru di bulan Januari 2024 ini, belum termasuk data pada akhir bulan Desember tahun lalu.

"Kasus demam berdarah ini terjadi cukup tinggi. Bahkan bukan hanya di OKU saja, melainkan hampir terjadi di wilayah Sumatera Selatan," tambah Deddy Wijaya.

BACA JUGA: Waspada DBD: Kenali Siklus Hidup Nyamuk Aedes Aegypti Di Lingkungan Kita

Dikatakan Deddy, pada fogging massal ini pihaknya menerjunkan 13 unit alat fogging. Sasaran utama pengasapan tersebut dilakukan di sekolah, karena nyamuk Aedes aegypti aktif di pagi dan sore hari.

"Sekolah-sekolah menjadi sasaran kita karena kita khawatirkan penyebaran terjadi terhadap anak saat berada di sekolah. Apalagi nyamuk demam berdarah ini aktif di pagi dan sore hari," jelasnya.

Selama pelaksanaan fogging di sekolah, para pelajar dan guru diliburkan dari aktivitas belajar mengajar. Hal ini disampaikan Dinas Pendidikan Kabupaten OKU melalui Surat Edaran.

Dinas Pendidikan Kabupaten OKU memberikan dispensasi di setiap sekolah yang akan dilakukan fogging. Sehingga, tidak menggangu pelaksanaan fogging massal dan para pelajar juga tidak terganggu oleh asap fogging.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: paltv