Pemerintah Siapkan 47,78 Triliun Untuk Subisidi Kredit Usaha Rakyat (KUR)

Pemerintah Siapkan 47,78 Triliun Untuk Subisidi Kredit Usaha Rakyat (KUR)

Pemerintah Siapkan 47 Triliun Untuk Subisidi Kredit Usaha Rakyat (KUR)--Freepik.com

PALEMBANG, PALTV.CO.ID-  Pada tahun 2024, pemerintah merencanakan penyaluran subsidi Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 47,78 triliun. Tindakan ini tidak hanya mengutamakan jumlah, tetapi juga kualitas.

Ferry Irawan, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, menyatakan bahwa alokasi anggaran tersebut akan dipergunakan untuk membayar subsidi bunga/margin KUR pada tahun berjalan dan pembayaran carry over subsidi bunga per margin KUR pada  periode sebelumnya.

"Dalam tahun 2024, pemerintah akan meneruskan penyaluran KUR yang tidak hanya menekankan pada jumlah, tetapi juga mengutamakan kualitas," katanya dalam pernyataan tertulis pada Kamis (28/12/2023).

Terkait hal ini, pemerintah berencana menerapkan sejumlah perubahan kebijakan KUR 2024 untuk menguatkan beberapa ketentuan yang berlaku pada kebijakan penyaluran KUR tahun 2023.

BACA JUGA:Berapa Lama Oli Motor Honda CB150 Verza Bertahan dan Kapan Anjuran untuk Diganti

"Perubahan-perubahan ini mencakup hal-hal seperti persyaratan kepesertaan debitur KUR di program perlindungan sosial ketenagakerjaan, akses KUR berulang bagi debitur KUR di sektor pertanian, dan pengklasifikasian kredit yang dikecualikan untuk mendapatkan kembali akses KUR," jelasnya.

Pemerintah juga terus berusaha untuk mempercepat penyaluran KUR. Ferry mengungkapkan strategi untuk memperkuat peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja.

"Upaya tambahan dalam percepatan penyaluran KUR ini akan diimplementasikan melalui berbagai strategi kebijakan, termasuk penerapan weekend banking dengan memperhatikan kondisi masing-masing penyalur KUR, pemantauan dan evaluasi penyaluran KUR," ujar Ferry.

Menurut Ferry, Selain itu, membuka opsi penyaluran KUR dengan berbagai pemangku kepentingan, merelaksasi peraturan terkait penyaluran KUR, mendorong percepatan implementasi Kredit Usaha Alsintan (KUA), dan mempromosikan optimalisasi peran Pemerintah daerah dalam ekosistem KUR.

BACA JUGA:Cara Charge Mobil Listrik yang Wajib Anda Tahu : Inovasi Menuju Mobilitas Ramah Lingkungan

Sejalan dengan upaya optimalisasi penyaluran KUR, Sistem Informasi Kredit Program (SIKP) yang menjadi salah satu pilar penting dalam penyaluran KUR akan terus diperbarui.

Pada tahun 2024, beberapa fitur pada SIKP akan ditingkatkan, seperti penambahan data pada dataset, pembaruan perhitungan subsidi, dan pengiriman transaksi debitur yang akan dilakukan setiap bulan.

Gede Adi Prasetya, Asisten Deputi Pasar Modal dan Lembaga Keuangan  mengungkapkan, Pemerintah berharap bahwa melalui kegiatan ini, kolaborasi dan sinergi dari semua pemangku kepentingan KUR, baik dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, penyalur KUR, dan penjamin KUR dapat ditingkatkan. Sinergi dan kolaborasi dari setiap pemangku kepentingan KUR diperlukan untuk melaksanakan percepatan penyaluran KUR.

BACA JUGA:Persiapan Nataru, BPH Migas Tambah Stok BBM Non Tol

Sebagai informasi tambahan, pemerintah telah menetapkan target penyaluran KUR sebesar Rp 297 triliun pada tahun 2023 ini.

Hingga 30 November 2023, penyaluran KUR telah mencapai Rp 229,95 triliun kepada 4,12 juta debitur. Angka tersebut mencakup 77,42% dari target tahun 2023.

Sebagai evaluasi pada tahun 2023, penyaluran KUR tidak hanya difokuskan pada jumlah, tetapi juga memperhatikan kualitas. Hal ini tercermin dari tingkat non-performing loan KUR yang masih relatif rendah, yaitu 2,03% pada posisi 30 Oktober 2023.

Total debitur baru KUR mencapai 1,92 juta debitur atau 70% dari total debitur KUR sebanyak 2,7 juta debitur, dan jumlah debitur yang lulus KUR mencapai 1,4 juta debitur atau 53,6% dari total debitur KUR pada Agustus 2023.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber