Strategi Jitu Maksimalkan Waktu Mengemudi Mobil Listrik dengan Perhitungan Daya Baterai yang Tepat
Strategi Jitu Maksimalkan Waktu Mengemudi Mobil Listrik dengan Perhitungan Daya Baterai yang Tepat-rezaqorbani-Pixabay
PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Kendaraan listrik, terutama mobil listrik, mulai mendapatkan perhatian yang signifikan dari konsumen di Indonesia.
Pertanyaan seputar berapa lama daya tahan mobil listrik sering muncul dari calon pembeli yang ingin memahami lebih lanjut tentang aspek ini.
Berbeda dengan mobil konvensional yang mengandalkan bahan bakar minyak (BBM) sebagai sumber tenaga, mobil listrik bergantung pada kualitas dan daya tahan baterai untuk menggerakkan mesinnya di jalan raya.
Sementara mobil bensin dapat mengisi BBM di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) atau bahkan di penjual bensin eceran dalam situasi darurat, kendaraan listrik dapat mengisi daya baterai mereka di stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) atau di rumah.
BACA JUGA:Gudang Alat Pembuatan Pagar Dibobol Maling Korban Merugi Jutaan Rupiah, Seorang Buruh Lapor Polisi
Masa pakai baterai mobil listrik bervariasi dan tergantung pada beberapa faktor, termasuk suhu udara dan cara pengisian daya baterai.
Selain itu, cara penggunaan mobil listrik juga memengaruhi seberapa lama baterai dapat dipertahankan.
Meskipun pengukuran masa pakai baterai dapat berbeda antar perusahaan, secara umum, usia baterai mobil listrik berkisar antara 10 hingga 15 tahun.
Penting bagi pemilik mobil listrik untuk memahami bahwa umur baterai akan mempengaruhi seberapa lama mobil dapat digunakan.
BACA JUGA:Rahasia Perawatan Sepeda Motor Roda Dua Pasca-Hujan agar Tetap Prima
Oleh karena itu, pemilik harus mengetahui estimasi masa pakai baterai mobil listrik mereka agar dapat mengantisipasi penggantian baterai di masa depan.
Sebagai contoh, mobil Tesla, seperti yang dilaporkan oleh Carusermagz.com dan Mobillistrik.net, mengalami penurunan kemampuan menampung daya sekitar 10% setiap 160.000 mil (257.495 km).
Dengan demikian, baterai yang telah digunakan sejauh 500 ribu mil hanya akan mampu berfungsi sekitar 40%.
Memahami hal ini penting agar pemilik tidak salah menginterpretasikan penurunan kinerja mobil listrik sebagai kegagalan produk, padahal sebenarnya merupakan hal yang wajar dan dapat diantisipasi.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber