Perempuan Melek Digital : Memperluas Peluang untuk Memulai Bisnis dengan Pasar yang Besar

Perempuan Melek Digital : Memperluas Peluang untuk Memulai Bisnis dengan Pasar yang Besar

Dengan akses internet dan keterampilan menggunakan teknologi digital yang mumpuni, perempuan dapat memperluas peluang untuk memulai bisnis dengan pasar yang besar, mendapatkan pekerjaan yang lebih baik--Foto : indonesia.go.id/antara foto/Khaerul Izzan

PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Data terbaru dari International Telecommunication Union (ITU) mengungkapkan bahwa proporsi perempuan dalam pekerjaan yang berkaitan dengan teknologi belum sepenuhnya melek digital.

Prosentase perempuan pada  pemrograman, analisis sistem, pengembang perangkat lunak, dan lainnya, baru mencapai 17%.

Selain itu, jumlah ilmuwan perempuan di bidang teknik (engineering) juga hanya mencapai 20%. Data ini menyoroti kesenjangan gender yang masih ada di sektor teknologi.

Menurut ITU, sebagian besar dari 2,7 miliar penduduk dunia yang belum memiliki akses internet adalah perempuan.

BACA JUGA:Siap-siap, Pegawai Bisa Dapat Konversi Sepeda Motor Listrik Program 'Door to Door' Kementerian ESDM

Pengguna internet aktif di seluruh dunia juga menunjukkan ketidakseimbangan, dengan laki-laki mencapai 62% dari total pengguna internet, sementara perempuan hanya mencapai 57% dari total penduduk perempuan.

Di tingkat nasional, hasil survei Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Katadata Insight Center pada tahun 2022 menunjukkan bahwa literasi digital di kalangan laki-laki mencapai 3,56 poin, sedangkan perempuan hanya mencapai 3,52 poin.

Meskipun perbedaannya tipis, ini mencerminkan tantangan dalam meningkatkan kesadaran literasi digital di kalangan perempuan.

Sekretaris Jenderal Kementerian Kominfo RI, Mira Tayyiba, dalam Forum Girls in ICT Day Indonesia 2023, menyampaikan komitmen pemerintah dalam mengatasi ketidakseimbangan ini.

BACA JUGA:Minimalisir Ancaman dan Hambatan Pemilu 2024, Kejati Sumsel Bentuk 16 Posko Pemiilu Serentak.

Indonesia, sebagai anggota ITU, aktif berpartisipasi dalam upaya global untuk meningkatkan peran perempuan di sektor teknologi informasi dan komunikasi.

Setiap tahun, negara-negara anggota ITU memperingati Girls in ICT Day pada Kamis keempat di bulan April. Tujuan peringatan ini adalah untuk menjembatani kesenjangan digital antar gender dan mendorong partisipasi perempuan dalam bidang teknologi.

Sekjen Kementerian Kominfo, Mira Tayyiba, menegaskan bahwa perempuan memiliki peran penting dalam dunia teknologi dan harus diberikan kesempatan untuk mewujudkan potensi mereka.

"Dengan akses internet dan keterampilan menggunakan teknologi digital yang mumpuni, perempuan dapat memperluas peluang untuk memulai bisnis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: indonesia.go.id