Pemerintah Prancis Serang Benzema Karena Empati dengan Penderitaan Rakyat Palestina di Jalur Gaza

Pemerintah Prancis Serang Benzema Karena Empati dengan Penderitaan Rakyat Palestina di Jalur Gaza

Peraih Ballon d’Or 2022 Karim Benzema diserang dan dituduh Pemerintah Prancis karena dukungan dan empatinya terhadap penderitaan rakyat Palestina di Jalur Gaza.--instagram.com/@karimbenzema

PARIS, PALTV.CO.ID - Karim Benzema, peraih Ballon d’Or ini dituduh memiliki hubungan dengan Ikhwanul Muslimin, yang dianggap sebagai organisasi teroris di Prancis.

Pemain Terbaik Dunia Karim Benzema mendapat kecaman dari Pemerintah Prancis karena dukungan publiknya terhadap Palestina di tengah serangan udara Zionis Israel yang terus berlanjut di Jalur Gaza.

Menteri Dalam Negeri Prancis Gerard Darmanin menuduh peraih Ballon d’Or  tersebut memiliki hubungan dengan Ikhwanul Muslimin.

Kontroversi dimulai ketika pemain berusia 35 tahun yang bermain untuk klub Arab Saudi, Al Ittihad, menulis pada pekan lalu: “Saya berdoa lagi untuk penduduk Gaza, korban pengeboman yang tidak adil yang tidak mengampuni wanita dan anak-anak.”

BACA JUGA:McDonald's dan Dilema Timur Tengah: Dukungan Anak Perusahaan dalam Konflik Israel-Gaza

Dilansir dari media rt.com, Darmanin mengklaim bahwa Benzema memiliki hubungan dengan Ikhwanul Muslimin, sebuah organisasi keagamaan dan politik yang dilarang di Perancis.

"Benzema terkenal memiliki hubungan dengan Ikhwanul Muslimin,” tuduh Menteri Dalam Negeri Prancis Gerard Darmanin.

Salah satu juru bicara Darmanin mengatakan bahwa bukti Benzema bersalah adalah penolakan sang bintang sepak bola untuk menyanyikan lagu La Marseillaise pada awal pertandingan internasional.

Selain itu, jubir Darmanin juga menyoroti seruan Benzema di MMA Rusia yang menyebut mereka (Prancis) mendukung karikatur Nabi Muhammad di Charles-Ebdo sebagai orang yang "jelek". Ia mengutip dukungan superstar Khabib Nurmagamedov yang tampak mendukung postingan tersebut.

BACA JUGA:Staf Muslim Takut Berbicara Tentang Israel di Gedung Putih

Valérie Boyer, seorang Senator dari Departemen Bouches-du-Rhone, juga menyerukan agar mantan bintang Real Madrid itu dicopot dari penghargaan Ballon d'Or 2022 dan dicabut kewarganegaraan Prancis jika terbukti memiliki hubungan dengan Ikhwanul Muslimin.

"Tidak bisa diterima jika seorang pemain berkewarganegaraan ganda Prancis yang dikenal secara internasional, harus mencemarkan nama baik serta mengkhianati negaranya,” ujar Boyer dalam sebuah siaran pers.

Karim Benzema dengan keras menyangkal keterkaitannya dengan Ikhwanul Muslimin. Pengacaranya, Hugues Vigier, mengatakan bahwa bintang sepak bola tersebut 'tidak pernah memiliki hubungan sedikit pun dengan organisasi ini' dan sedang mempertimbangkan tindakan hukum terhadap Darmanin atas pencemaran nama baik atas tuduhan yang 'salah'.

Vigier juga menjelaskan bahwa Benzema hanya mengekspresikan 'rasa belas kasihan yang wajar' atas apa yang 'banyak orang saat ini menggambarkannya sebagai kejahatan perang yang dilakukan di Gaza, namun tidak mengurangi kengerian dari aksi teroris 7 Oktober dan tidak kontroversial'.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber